Apa yang harus Dilakukan Saat Anda Frustasi dalam Menulis

Kita para penulis tahu bahwa terkadang menulis bisa menjadi sangat, sangat sulit. Dan betapa menyebalkannya jika kita merasa mentok, tidak tahu ke mana arah plot cerita kita lalu menatap laptop selama berjam-jam tapi hanya memiliki beberapa paragraf di layar.

Menulis memang tidak semudah yang dibayangkan. Tetapi meskipun begitu, kita tidak mungkin menyerah kan? Karena bagaimana pun juga cerita yang ada di kepala seperti mengejar-ngejar kita bahkan saat kita hendak tidur, setidaknya itu yang sering saya alami.

Menulis memang penuh dengan tantangan tapi karena inilah kita bertumbuh. Rasa frustrasi yang kita alami ketika alur plot tidak masuk akal akan membawa kita ke dalam penulisan ulang. Rasa frustrasi juga mengajari kita untuk belajar lebih banyak tentang plot, karakterisasi dan lain sebagainya. Menjadikan kita penulis yang lebih baik.

Ketika writer’s block melanda, tidak ada pilihan lain bagi kita selain beristirahat dan menjernihkan pikiran sehingga kita dapat kembali ke tulisan kita dengan pandangan yang segar dan baru.

Namun, kita perlu menemukan solusi untuk masalah yang kita alami, dan terus menulis. Kita perlu mencoba lagi.

Dari pengalaman saya, satu-satunya cara agar bisa melewati ini dan kembali menulis adalah mengingat kembali mengapa saya begitu mencintai dunia tulisan.

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mungkin bisa membawa Anda kembali ke dalamnya.

1. Apakah Anda jatuh cinta pada dunia menulis karena itu satu-satunya cara untuk mengekspresikan perasaan Anda?

2. Apakah Anda jatuh cinta karena imajinasi Anda tidak terbendung?

3. Apakah itu karena perasaan yang ditimbulkan setelah menulis?

4. Atau mungkin karena Anda ingin menceritakan sebuah cerita yang berbeda dari yang lain?

5. Atau untuk membagikannya kepada orang lain di luar sana yang mungkin mengalami hal yang sama?

Sesuatu pernah membuat Anda tertarik untuk menulis, dan mungkin Anda sudah melupakannya. Karena itu setiap kali Anda merasa frustasi terhadap tulisan Anda, kembalilah lagi kepada alasan mengapa Anda jatuh cinta pada menulis pertama kalinya. Let’s keep writing 😉

Leave a comment