Tidak masalah ke mana Anda pergi, akan ada cerita yang menunggu Anda untuk dituliskan. Dalam perjalanan tentu ada banyak hal yang bisa dibagikan kepada audiens Anda. Apakah itu petualangan, scam, kesalahpahaman, kegembiraan, atau kebetulan yang menyenangkan.
Menulis kisah-kisah traveling tidak hanya akan memuaskan Anda tapi itu juga akan meningkatkan skill menulis Anda. Masalahnya adalah ketika Anda pergi ke suatu tempat, tentu bukan hanya Anda seorang yang pergi ke sana, ada ratusan bahkan ribuan orang yang berada di tempat yang sama, dan waktu yang sama ketika Anda di sana. Karena itu meningkatkan tulisan Anda sangat diperlukan di tengah-tengah para bloggers dan penulis di luar sana. Berikut adalah tips-tips yang bisa membantu Anda:
1. Menyeimbangkan prinsip Show dan Tell
Saya pernah menulis tentang prinsip Show dan Tell di postingan terdahulu, Anda bisa melihatnya di sini. Prinsip Show adalah prinsip menunjukkan. Sementara prinsip Tell adalah mengatakan semua informasi.
Dia adalah gadis yang cantik ⇒ Tell. Anda langsung mengatakan, dia cantik. Tapi terus menerus menggunakan prinsip Tell, akan membuat tulisan Anda kering, dan hanya sebatas informasi belaka. Sementara, para pembaca ingin juga ikut “mengalami” apa yang Anda alami.
Rambut hitamnya tergerai lurus jatuh lembut ke pundak, membingkai dagunya yang kecil. Kulit gadis itu seputih permata, terlihat sangat halus seperti sutra ⇒ Show. Pembaca Anda tidak diberi informasi bahwa gadis itu cantik, tapi deskripsi yang Anda berikan membuat mereka berkesimpulan bahwa gadis tersebut cantik.
Dengan menggunakan prinsip Show, tulisan Anda akan lebih hidup. Tapi bukan berarti Anda harus menggunakan keseluruhan tulisan dengan prinsip Show. Cerdik dalam memilih yang mana menggunakan Show dan Tell sangat diperlukan.
Jadi ketika Anda berada di suatu kota di belahan bumi lain misalnya, deskripsikan hal-hal penting dengan detail menggunakan prinsip Show. Daripada menggunakan kata-kata seperti: Lalu lintasnya kacau sekali. Jelaskan apa yang Anda lihat: Ada sapi melenggang di tengah-tengah jalan utama, lampu lalu lintas tidak berfungsi, bajaj dan motor berebut mencari sudut-sudut jalan yang lowong, sementara pengendara mobil sibuk memaki-maki, dan itu hanya 500 meter dari pusat pemerintahan. Tapi saya tersenyum melihat sapi itu begitu santai di tengah keonaran ini.
Dengan mengubah pendekatannya, maka tulisan Anda pun berubah drastis.
2. Ceritakan kisah-kisah kecil
Cerita kecil yang dimaksud adalah potong cerita Anda menjadi bagian-bagian kecil. Misalnya Anda pergi ke Islandia (Mimpi saya ahemmm….^^) seminggu lamanya. Jangan menceritakan semua yang terjadi di Islandia selama seminggu itu. Pilihlah cerita kecil-kecil yang menarik selama di sana. Misalnya, Anda sempat menyaksikan aurora, ceritakan dalam satu atau dua judul jika ada beberapa hal yang memang harus disampaikan. Lalu jika Anda sempat mengobrol dengan orang setempat, beri satu judul yang menarik, misalnya: Gunnar, Petugas Pos yang merangkap jadi Kiper sepak bola (berdasarkan sedikitnya penduduk Islandia ;)), dan lain sebagainya. Hubungkan kisah-kisah kecil itu sehingga menjadi satu jalinan yang menyatu, maka audiens akan menunggu cerita Anda.
3. Ceritakan mengapa Anda tertarik ke tempat tersebut
Terkadang kita pergi ke suatu tempat mungkin karena pekerjaan, atau situasi lain yang menjadikan tujuan tersebut bukan pilihan kita. Jadi secara pribadi, Anda tidak tertarik terhadap tempat tersebut. Tapi terlepas dari itu semua, apa kesan Anda tentang tempat tersebut sebelum Anda tiba? Kesan yang Anda dapatkan lewat buku atau tayangan televisi yang pernah Anda tonton.
Jika Anda betul-betul bermimpi ingin ke tempat tersebut, bagaimana tempat itu sampai berada di benak Anda? Apakah itu memang perjalanan impian bagi banyak orang? Meskipun begitu tentu Anda mempunyai minat secara personal lebih dari sekedar karena semua orang ingin pergi ke sana. Menulis tentang kesan awal Anda tentang suatu tempat dan bagaimana tempat itu memenuhi atau tidak memenuhi harapan Anda akan menghasilkan tulisan travel yang jauh lebih kaya.
4. Mengakhiri tulisan dengan perubahan
Saya yakin bahwa perjalanan atau traveling akan mengubah kita. Ketika kita pergi ke luar zona nyaman, tempat berbeda, dan bertemu dengan orang-orang baru, ada sesuatu di dalam diri kita yang berubah. Bagaimana Anda berubah? Apakah Anda menemukan sesuatu yang Anda cari? Apakah Anda mempelajari sesuatu di sana? Tidak harus perubahan besar, bisa jadi sangat kecil. Perubahan ini akan membuat tulisan kita begitu personal dan menginspirasi.
5. Membaca
Saya tak akan pernah bosan untuk menulis betapa pentingnya membaca bagi para penulis. Hal yang utama untuk meningkatkan tulisan kita adalah dengan membaca. Membaca tulisan-tulisan yang bagus dan biarkan itu meresap masuk ke jiwa kita. Jadi luangkan waktu sebisa mungkin untuk membaca, ya Writers.
6. Lakukan itu demi cinta
Apa pun yang kita lakukan demi rasa cinta kita, dalam hal ini adalah menulis, pasti tidak akan membebani kita. Karena tanpa passion, kita akan menyerah dengan mudah.
Satu hal yang perlu Anda percayai adalah, tidak ada orang lain selain Anda telah melakukan traveling ke suatu tempat pada waktu itu yang memiliki pemikiran dan pengalaman yang Anda lalui, jadi selamat traveling dan menulis 🙂