5 Tips Memulai Menulis Memoar

Apa yang telah Anda pelajari dari kegagalan atau kemenangan di masa lalu? Pikiran atau perasaan apa yang ingin Anda ungkapkan setelah mengalami tragedi atau keberuntungan dalam hidup Anda? Semua peristiwa inilah yang memengaruhi bagaimana cara pandang Anda terhadap dunia.

Jika Anda dapat menulis tentang pengalaman masa lalu Anda dengan cara yang menyentuh, maka Anda harus memulai memoar Anda.

Seperti semua cerita yang bagus, memoar harus dimulai pada saat perubahan. Anda berharap pembaca peduli dan terhubung pada cerita Anda. Untuk dapat mencapainya, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Mulailah memoar di mana terjadi sesuatu yang lucu atau unik tetapi masih berhubungan dengan tema memoar. Misalnya: Sebuah memoar tentang kehilangan seseorang dapat dimulai dengan kesan pertama Anda dengan orang tersebut atau situasi bersamanya yang menyenangkan.

2. Buatlah diri Anda dapat dipercaya. Bahkan jika pembaca tidak menyukai Anda, pembaca harus bisa berempati dengan Anda. Tidak berarti menuliskan detail-detail yang tidak berhubungan, tetapi Anda perlu melibatkan mereka. Siapa Anda? Apa yang terjadi pada Anda?

3. Ingatlah bahwa memoar adalah kisah bertahan hidup, tetapi hidup itu terdiri dari terang dan gelap, naik dan turun, sukacita dan luka. Namun pembaca juga membutuhkan saat-saat ringan karena terlalu banyak kesengsaraan juga bisa membuat banyak pembaca menjauh.

4. Tulis adegan di mana Anda menyadari bahwa hidup Anda akan berubah. Seperti konflik atau badai hidup. Misalnya sebuah momen ketika Anda didiagnosa sesuatu, saat mengetahui pasangan Anda tidak setia atau konflik lainnya.

5. Ciptakan tujuan yang membuat Pembaca ingin membaca lebih lanjut. Misalnya: Buat pembaca ingin mengetahui bagaimana Anda menghadapi badai hidup Anda, menyelesaikan masalah atau konflik yang rumit.

Mulai menulis mungkin adalah bagian yang terberat tetapi kita menulis karena telah mengalami sesuatu dalam hidup dan menyadari bahwa menuliskannya dapat merupakan bagian dari pemulihan diri kita.

4 Cara Memilih Diksi yang Bagus dalam Menulis

Diksi mengacu pada pilihan kata yang dibuat penulis untuk menyampaikan ide, sudut pandang untuk menulis cerita secara efektif. Dalam menulis, kita menggunakan diksi untuk membantu membentuk suara dan gaya yang berbeda pada tulisan.

Belajar menggunakan diksi yang lebih baik dapat meningkatkan kemampuan penulisan kreatif Anda. Saya telah menyusun tips dan trik ini untuk membantu Anda mulai memilih kata-kata yang lebih baik untuk cerita Anda selanjutnya.

1. Memilih kata kerja yang lebih kuat

Kata kerja akan menghidupkan tulisan Anda. Buatlah 2-3 kata kerja berbeda yang dapat Anda gunakan dalam kalimat tertentu. Pilih kata kerja yang lebih kuat dalam arti paling deskriptif, cocok dengan konteks dan menggugah secara visual untuk setiap kalimat agar tulisan Anda lebih jelas bagi pembaca.

Contoh:

(1) Jenny berjalan di lorong panjang

(2) Jenny melangkah di lorong panjang

Dari dua kalimat di atas manakah yang lebih visual?

Contoh:

(1) Tiga hal yang membuat saya merasa perlu melakukan sesuatu…

(2) Tiga hal meyakinkan saya…

Setiap kata yang Anda pilih harus membuat pembaca Anda masuk ke dalam tulisan dan mengalami cerita Anda.

2. Memilih kata-kata yang memancing emosi

Tentunya hal ini harus disesuaikan dengan jalannya cerita atau tujuan kalimat Anda. Memilih kata-kata yang memancing emosi akan membantu menyampaikan apa yang sebenarnya ingin Anda katakan untuk pembaca rasakan. Ganti kata-kata netral dengan alternatif yang memiliki konotasi emosional positif atau negatif. Satu kata mengubah seluruh konotasi kalimat atau sebagian.

Contoh: ganti kata melihat dengan membelalak untuk menyampaikan rasa kaget, atau ganti kata memandang dengan kata menelisik untuk menyampaikan ada kecurigaan.  

Selalu pertimbangkan pesan yang ingin Anda sampaikan saat memilih kata.

3. Spesifik

Kata-kata yang lebih tepat memberi pembaca konteks yang lebih baik. Cobalah untuk mengganti kata keterangan dan kata sifat dengan kata-kata yang lebih deskriptif. Pikirkan cara lain untuk menggambarkan orang, tempat, dan hal-hal untuk melukiskan gambaran yang lebih baik dalam imajinasi pembaca. Mengganti kata-kata yang tidak jelas dengan yang lebih spesifik bahkan lebih baik.

Contoh: Hari yang baik.

Kalimat tersebut tidak punya efek apa-apa. Tidak spesifik, tidak ada detail apa pun. Hari baik seperti apa? Pembaca tidak dapat mendapatkan gambarannya.

Sekarang mari kita ganti dengan detail deskriptif.

Hari yang indah, sangat cerah. Orang-orang beraktifitas di luar setelah minggu yang basah. Taman-taman penuh dengan tawa anak-anak yang ceria dan sepeda mereka yang dicat warna-warni.

Meskipun ini bukan kalimat yang paling menarik di dunia, setidaknya itu memberi tahu pembaca sesuatu. Pilihan kata yang spesifik selalu lebih baik daripada yang samar-samar.

4. Hindari Pengulangan

Sepanjang saya menulis menghindari pengulangan adalah hal yang cukup berat. Pilihan kata sebaiknya bervariasi agar tulisan kita lebih kaya dan menarik. Cara yang selalu saya lakukan adalah mencari sinonim untuk kata-kata yang sering digunakan atau mencari cara lain untuk menyampaikan makna yang ingin saya sampaikan. Saya selalu menyarankan para penulis untuk membaca lebih banyak dan salah satu alasannya adalah ini. Sebagai penulis kita dituntut memiliki kosakata yang kaya sehingga terhindar dari pengulangan.  

Semoga tips ini membantu ya Writers. Selamat menulis 🙂