Mungkin ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena karakter-karakter dalam novel bisa begitu variatif jumlahnya. Dalam cerita Game of Thrones, Anda tahu bahwa G.R.R Martin memiliki ratusan karakter dan dia terus membunuh karakter-karakternya :). Yang lain mungkin memiliki lebih sedikit karakter seperti Life of Pi karya Yann Martell, ada 14 karakter dan hanya beberapa karakter yang akhirnya berada terombang-ambing di lautan bersama Pi.
Tentunya, tidak ada aturan jumlah yang baku untuk setiap cerita. Mungkin tidak dalam jumlah, tapi ada padanan karakter dasar yang harus dimiliki setiap cerita. Berikut adalah karakter-karakter yang setidaknya Anda harus miliki dalam novel Anda:
1. Protagonis
Cerita Anda membutuhkan peran protagonis. Karakter utama yang membawa seluruh cerita Anda maju. Tujuan protagonis Anda adalah inti dari cerita Anda.
2. Antagonis
Antagonis ada untuk menentang dan menghalangi tujuan protagonis Anda. Dia menciptakan konflik, dan dialah yang bertanggung jawab untuk membuat protagonis Anda mulai mempertanyakan tujuannya.
3. Deuteragonis.
Karakter yang level pentingnya berada tepat di belakang protagonis Anda. Biasanya mereka adalah sahabat karib dari protagonis, tapi mereka lebih dari itu. Contoh deuteragonis dalam Star Wars adalah Han Solo terhadap Luke Skywalker. Atau mereka bisa membantu secara intelektual seperti Dr. Watson pada Sherlock Holmes. Spock dengan Captain Kirk. Akan tetapi, kembali kepada cerita Anda, tidak semua sahabat atau sidekick layak untuk menjadi label deuteragonis.
Deuteragonis juga tidak selalu mendukung protagonis. Banyak karakter sekunder yang tampak sebagai teman protagonis atau pendukung protagonis ternyata menjadi penghalang mereka (karena kecemburuan misalnya, adalah alasan umum), atau menyatakan diri sebagai antagonis. Seperti Harvey Dent dalam The Dark Night. Harvey mulai bersahabat dengan Bruce Wayne, kemudian ikut mengambil tanggung jawab yang sama seperti Batman, lalu dia membelot menjadi jahat karena kematian Rachel. Namun di sepanjang film, Harvey yang menjadi Two-Face adalah karakter kedua terpenting di belakang protagonis.
Apabila Anda memiliki tiga karakter ini, maka itu cukup untuk menulis sebuah cerita. Lalu bagaimana dengan karakter lain? Dalam menciptakan karakter yang terpenting yang harus diingat adalah bahwa setiap karakter dalam cerita Anda akan mengisi salah satu dari fungsi ketiga peran di atas.
Sang antagonis bisa saja memiliki orang-orang yang membantu pekerjaan jahatnya. Protagonis dan antagonis mungkin juga akan memiliki hubungan penting dengan beberapa karakter lainya, yang akan membantunya memajukan karakternya. Setiap karakter perlu membawa sesuatu ke dalam cerita. Jika perannya bisa diisi oleh karakter yang sudah ada, itu artinya karakter tersebut harus dipotong.
Sebagai penulis kita perlu memahami fungsi dasar setiap karakter dalam sebuah cerita, mengarahkan setiap karakter kepada potensi maksimalnya dalam batasan plot. Sehingga cerita kita akan lebih efisien dan efektif.