5 Hal yang dilakukan untuk plot twist yang baik

Dalam istilah yang paling sederhana, plot twist adalah perkembangan mengejutkan dalam cerita Anda. Salah satu penulis yang selalu membuat twist dalam ceritanya adalah R.L Stine. Saat saya masih remaja, ada banyak seri Goosebumps yang tidak bisa saya tebak ending ceritanya. Meskipun plot twist dan endingnya tidak semua saya sukai, tapi satu hal yang paling mengena dari saya tentang Goosebumps adalah twistnya.

gone girlCerita-cerita thriller biasanya memiliki plot twist yang menjanjikan. Salah satu yang paling saya sukai adalah Gone Girl. Buku yang cerdas dan saya hampir tidak percaya apa yang terjadi. Tak terpikirkan.

Anda dapat membuat plot twist untuk cerita Anda atau tidak, itu tergantung keinginan dan tentu jalan cerita Anda. Tapi ada banyak pembaca yang menantikan plot twist. Pembaca menyukainya karena itu membuat mereka keluar dari rasa familiarity. Tiba-tiba saja cerita tersebut menjadi berbeda dan mereka tidak tahu lagi apa yang akan terjadi selanjutnya. Itu membuat mereka berpikir, menebak-nebak, berdebar-debar dan ada sensasi yang berbeda. Bertahun-tahun kemudian, pembaca Anda mungkin masih ingat tentang plot twist yang Anda buat. Dan tentu saja sebagai penulis, kita menginginkan cerita kita dapat diingat oleh pembaca, jauh setelah mereka menyelesaikannya.

Sekarang mari kita lihat apa yang Anda diperlukan untuk membuat plot twist yang solid:

1. Meletakkan plot twist mana pun yang Anda inginkan. Plot twist dapat muncul di mana saja dalam cerita tetapi usahakan untuk mengaturnya secara lebih cermat. Mungkin akan sulit untuk meletakkannya di awal-awal cerita. Anda bisa meletakkannya saat cerita berjalan begitu mulus, bahkan di saat-saat hampir akhir cerita. 

2. Menggunakan plot twist untuk mendorong karakter bereaksi

Di tengah-tengah cerita Anda, karakter dapat terasa stagnan. Saat mereka berjalan lambat dengan tujuan yang kurang jelas, ini dapat menjadi saat yang pas untuk melakukan twist. Apabila dihadapkan dengan perubahan mendadak maka karakter akan dipaksa untuk bereaksi. Reaksi apa yang akan mereka lakukan dan bagaimana itu mengubah mereka? Baik pertumbuhan karakter atau tujuan mereka.

character 13. Menggunakan plot twist untuk mengungkapkan karakter

Anda bisa meletakkan plot twists dalam backstory atau latar belakang karakter. Mungkin karakter Anda pernah melakukan kejahatan di masa lalu, atau menyembunyikan rahasia yang penting dan menakutkan. Begitu pembaca Anda mengetahuinya, itu bisa menjadi twist yang baik. Atau Anda juga bisa mengungkapkan tentang karakter lain selain protagonis Anda, ini bisa menjadi turning point untuk protagonis Anda saat penemuan itu terjadi.

4. Menciptakan protagonis yang salah

Salah satu plot paling menantang saya pikir adalah ini. Anda memperkenalkan protagonis kepada pembaca Anda, tapi kemudian tiba-tiba dia mati. Pembaca yang terlanjur mencintai karakter utama Anda tersebut, bisa saja ‘menyumpahi’ Anda 😀 Tapi jika cerita Anda benar-benar bagus, saya pikir, Anda juga tidak perlu takut.

Jika Anda membaca atau menonton Game of Thrones, Anda tahu persis tentang protagonis yang salah. (*spoiler alert) Ketika Rob Stark tiba-tiba dibantai, dan tak ada yang tersisa dari ‘impian’ mengalahkan Cersei dan membalas dendam atas pemenggalan kepala Sang Ayah, maka runtuhlah semua harapan Anda sebagai penonton dan pembaca. Tiba-tiba Anda merasa cerita ini tidak adil. Dan Anda tak tahu apa-apa soal apa yang terjadi selanjutnya.

Tapi untuk jenis plot ini, Anda harus memiliki protagonis nyata yang sudah Anda persiapkan dan siap untuk mengambil alih. Seperti yang dilakukan oleh penulis Game of Thrones, G.R.R Martin, ketika mengalihkannya kepada Jon Snow, pembaca sudah akrab dan bersimpati kepada Jon. Ini bisa menjadi guncangan yang hebat bagi pembaca Anda, jadi jangan gunakan twist ini kecuali Anda benar-benar yakin.

5. Memperkenalkan plot twist selama flashback

Cara lain untuk memperkenalkan plot twist adalah lewat flashback. Jika Anda ingin melakukannya di sini, perhatikan waktu kapan flashback tersebut mendapatkan efek maksimum? Bagaimana flashback dapat membantu cerita Anda maju? Flashback harus memberikan sesuatu yang menarik, dan juga mengubah cerita Anda. The Girl on the Train, adalah contoh novel yang melakukan twist dalam flashback. Paula Hawkins sang penulis, membuat protagonisnya mengingat kejadian-kejadian di masa lalu menjadi kepingan-kepingan puzzle, dan pada akhirnya ketika semua itu terungkap, lintasan cerita berubah.

Bagaimana? Tertantang membuat plot twist sekarang? 😉

Anda juga bisa menonton videonya di bawah ini:

 

 

 

16 thoughts on “5 Hal yang dilakukan untuk plot twist yang baik

    • Twistnya masih bisa tertebak. Saya bisa menebak keris itu pasti kembali ke Jumadi ketika Rudi berpikir untuk menjualnya. Idenya oke, ceritanya sederhana tapi ada pergulatan batin pribadi. Seringkali justru sangat sulit membuat cerita yang sederhana. Saya juga masih terus latihan setiap saat :). Writing is a lifelong practice too.

      Liked by 1 person

  1. Kak, aku mau buat cerita nih. Jadi si tokoh utama melakukan penyelidikan tentang penyakit aneh yang mewabah. Nah, dia akhirnya menangkap pelakunya, yaitu sahabatnya sendiri. Tapi si sahabat gak terlibat dengan pembuatan penyakit itu, hanya menyebarkan saja. Dan si tokoh utama mulai mengingat masa lalunya, yang ternyata merupakan memori saat dia membuat penyakit itu tanpa sengaja.
    Kalau begini gimana kak? Apakah cukup bagus dan gak tertebak?

    Liked by 1 person

    • Hai, mungkin kalau karakter utama membuatnya dengan sengaja akan lebih twist ceritanya daripada karena ketidaksengajaan. Tetapi harus dipikirkan alasannya mengapa dia membuat penyakit tersebut. 🙂 Selamat Menulis!

      Like

Leave a comment