Setting adalah lokasi fisik dan waktu dari sebuah cerita. Kita semua melakukan sesuatu di suatu tempat. Setting dalam cerita mencakup lingkungan, zaman, atau momen yang dilalui cerita. Sebagai tulang punggung cerita, penulis seringkali harus memperkenalkan setting utama di awal cerita. Pembaca ingin merasa nyaman dengan tempat yang akan kamu gunakan.
Dalam postingan ini saya akan membahas 7 detail penting untuk disertakan dalam setting:
1. Tempat
Di mana cerita itu terjadi? Bisa berupa planet, negara, kota, hutan, kapal, pesawat ruang angkasa, atau satu ruangan di sebuah rumah. Pastikan pembaca membumi di ruang atau dunia ini.
2. Era
Kapan ceritamu terjadi? Selama era pra kolonial? Era reformasi? Atau era orde lama? Lakukan riset di mana pun era yang Anda pilih.
3. Budaya
Bagaimana hukum, adat-istiadat sosial (kebiasaan penting dari suatu masyarakat atau komunitas), politik, olahraga, praktik keagamaan, pendidikan, perang, dan teknologi di sana?
4. Geografi

Bagaimana geografis setting ceritamu. Apakah itu di pegunungan, pesisir atau perbukitan. Karakter dipengaruhi oleh setting, tempat kita tumbuh bagaimana pun juga akan membentuk diri kita.
5. Waktu
Waktu bisa berarti satu jam, satu hari, satu musim, satu tahun, atau bertahun-tahun dan seumur hidup. Buatlah garis waktu untuk membantumu memuat cerita.
6. Cuaca
Hujan, badai, kabut, salju, sinar matahari – semuanya ini akan memengaruhi ceritamu. Gunakan detail cuaca untuk memengaruhi suasana cerita dan mood karakter, dan memberikan petunjuk pada apa yang terjadi kemudian (foreshadowing)
7. Hal-hal lain
Ini termasuk hewan peliharaan, landmark, barang-barang—apa pun yang dapat disentuh, didengar, dirasakan, dicium oleh karakter dalam cerita.