Jane Austen adalah salah satu tokoh sastra paling terkenal sepanjang masa, novelnya Pride and Prejudice sudah diadaptasi ke film lebih dari 17 kali sejak tahun 1938! Mengapa karya-karya Jane Austen tak lekang zaman? Karena di sana ada cinta, ironi, dan kritik sosial. Tetapi bahkan jika Anda telah membaca novel-novelnya, mungkin ada banyak yang tidak Anda ketahui tentang penulis legendaris ini. Oleh karena itu jangan lewatkan postingan berikut ini ya:
1. Jane Austen lahir pada 1775
Jane Austen adalah anak ketujuh dari George Austen dan Cassandra Leigh Austen, Jane Austen lahir di Steventon, sebuah desa di Inggris selatan pada 16 Desember 1775. Seorang gadis pemalu, keluarganya adalah pusat dari dunianya. Dia lebih memilih ditemani Cassandra—kakak perempuannya.
2. Status sosial Ibu Jane Austen lebih tinggi dari sang Ayah
Meskipun status sosial Ibu Jane lebih tinggi dari sang Ayah, tampaknya ibu Jane tidak pernah menyesali keputusannya. Jane sering menyinggung topik kelas sosial dalam novelnya, mungkin karena detail ini ada dalam sejarah keluarganya.
3. Jane Austen tidak pernah menikah
Jane Auten pernah menerima sebuah lamaran dari seorang teman keluarga yang makmur bernama Harris Bigg-Wither. Mr. Wither enam tahun lebih muda darinya, tapi setelah memikirkannya semalaman, Jane membatalkan pertunangannya keesokan harinya. Keputusannya ini mengakibatkan ketegangan antar keluarga. Tidak tahu pasti alasan yang membuatnya berubah pikiran, tapi banyak spekulasi mengatakan bahwa Jane tidak ingin menikahi orang hanya karena kenyamanan akan uang. Dia tidak mencintai Mr. Wither dan tidak memiliki ketertarikan sama sekali padanya.
4. Jane Austen sempat vakum menulis

Hanya sedikit yang dunia ketahui tentang kehidupan Jane Austen karena kakaknya Cassandra memutuskan untuk menghancurkan banyak surat dan korespondensinya bersama sang adik. Namun, jelas bahwa tahun 1801 Jane telah menyelesaikan tiga novelnya. Kemudian, ada periode di mana Jane tidak menulis atau merevisi tulisan sama sekali. Mengapa? Alasan yang bisa diterima adalah pada 1801 keluarga Jane pindah ke Bath. Kemudian ayahnya meninggal pada 1805, ini menandai perubahan besar secara emosional bagi Jane yang ternyata memengaruhi rutinitas menulisnya.
5. Spekulasi kematian Jane Austen
Sejak awal tahun 1816, Jane mulai menderita penyakit yang mengganggu pekerjaannya, meskipun dia masih terus menulis. Para sejarawan telah lama mengaitkan kematiannya dengan penyakit Addison—gangguan endokrin—atau limfoma Hodgkin, kanker sistem kekebalan.
Namun ada teori lain yang mengatakan bahwa Jane diracuni oleh arsenik yang ada dalam air minumnya sebagai akibat dari pengobatan yang salah kelola atau pasokan air yang tercemar. Bukti yang mendukung teori ini adalah Jane dikatakan menderita katarak dan perubahan warna kulit, keduanya merupakan tanda paparan arsenik. Teori ini dikritik karena kurangnya bukti substansial dan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa suatu penyakitlah menyebabkan kematiannya. Saat kondisi Jane Austen memburuk, dia dibawa ke Winchester untuk perawatan medis. Dia meninggal di sana pada 18 Juli 1817 pada usia 41 tahun.
6. Karya-karya Jane Austen yang terbit setelah kematiannya

Pada tahun 1817, keluarga Jane berusaha agar Northanger Abbey Biara dan Persuasion dijual dalam satu set. Saudara laki-laki Jane—Henry, menulis sebuah “catatan biografis” yang mengidentifikasi Jane Austen sebagai penulisnya karena buku-bukunya sebelumnya ditulis anonim. Buku-bukunya laris manis di pasaran.
Pada 1832, penerbit Richard Bentley membeli hak cipta untuk novel Austen dan menerbitkan edisi omnibus karyanya pada Oktober 1833. Buku Austen terus dicetak sejak publikasi Bentley.
Jane Austen adalah seorang penulis surat produktif yang menulis sebanyak 3.000 surat. Namun, hanya 161 di antaranya yang bertahan setelah saudara perempuannya Cassandra menghancurkan dan/atau menyensor sebagian besar surat Jane pada 1840-an, berharap untuk menghindari detail sensasional dari menodai reputasi adiknya.
7. Jane Austen Menerbitkan Karyanya Secara Anonim
Empat novel Jane Austen diterbitkan selama masa hidupnya yaitu Sense and Sensibility (1811), Pride and Prejudice (1813), Mansfield Park (1814), dan Emma (1816) tidak diterbitkan dengan nama aslinya. Pada Sense and Sensibility nama penulisnya ditulis: “A Lady”, sementara tiga novel berikutnya adalah: “Oleh Penulis Sense and Sensibility.” Hanya setelah penerbitan Persuasion dan Northanger Abbey (keduanya pada 1818) Jane Austen secara anumerta dikenal sebagai penulis novel-novelnya.
8. Penggemar Jane Austen dikenal sebagai “Janeite.”
Selain Janeite ada panggilan alternatif terhadap fans Jane Austen yaitu Austenite atau Darcyholic.