Legal thriller adalah dua kata yang cukup mendefinisikan buku-buku karya John Grisham. Novel-novelnya mampu membuat drama-drama persidangan menjadi sangat menarik.  Plotnya lugas dan seringkali mengangkat moralitas, karakter yang harus menghadapi konflik pribadi diri mereka sendiri, atau pengacara yang sedang berjuang. Meskipun narasinya detail dan sangat kental dengan deskripsi bukan berarti buku-bukunya tanpa suspense. Untuk Anda yang mencintai drama persidangan, suspense yang kental dan prosedur hukum yang menarik, Anda bisa mencoba membaca novel-novelnya, tentunya dimulai dengan daftar berikut:

A Time to Kill

A Time To Kill adalah kisah tentang seorang pria kulit hitam (Carl Lee), yang diadili karena telah membunuh pemerkosa putrinya—yang berkulit putih. Pengacaranya Jake Brigance, yang juga kulit putih mendampinginya di persidangan di hadapan juri yang didominasi kulit putih. Sebuah pemikiran tentang kekejaman prasangka rasial di masyarakat. Narasinya jujur dan tidak dipermanis. Bagi Anda yang menyukai drama persidangan dengan kritik sosial, atau bagi Anda yang menyukai cerita yang bagus dan mengaduk perasaan, buku ini bisa menjadi pilihan.

The Firm

The Firm tidak diragukan lagi adalah thriller yang mencekam. Dengan awal yang agak lambat tetapi perlahan terus meningkat dan ceritanya menuju ketegangan yang intens. John Grisham juga mampu membuat dialog-dialog lucu di tengah-tengah ketegangan. Buku ini menceritakan tentang Mitch McDeere, yang lulus dari Harvard Law School dan sedang mencari kesempatan untuk bekerja di sebuah firma hukum. Dia bertemu dengan Bendini, Lambert, dan Locke di Memphis, Tennessee. Pada awalnya berjalan dengan baik karena mereka menawarinya pekerjaan sebagai pengacara rekanan. Namun, keadaan tidak seperti yang terlihat. Dan setelah konflik terjadi, saya tidak bisa meletakkan novel ini. Benar-benar menarik sampai halaman terakhir.

The Runaway Jury

Saya menyukai permainan dan intrik yang dijalin antara Nicholas, Marlee dan Fitch, tiga karakter sentral di dalam cerita ini. Menceritakan tentang nasib perusahaan tembakau terbesar berada di tangan dua belas juri di mana pengacara mereka telah menggunakan setiap taktik dalam memilih juri untuk keuntungan klien. Mereka tahu juri mana yang akan berpihak pada mereka dan siapa yang tidak, kecuali satu. Nicholas Easter.

Dalam The Runaway Jury Anda akan tahu tentang sistem juri tentunya ditambahi dengan banyak thriller, intrik, dan akhir yang dramatis. Kalau boleh disimpulkan buku ini cerdas dan setiap jalannya sulit ditebak.

Sycamore Row

Sycamore Row mungkin tidak sekeras A Time to Kill, tapi memukau dan menyenangkan. Dan meskipun narasinya agak bertele-tele tetapi saya tetap menyukai narasi dari Jake karena menurut saya dia adalah karakter yang luar biasa.

Sycamore Row memiliki ciri khas novel-novel Grisham suspense dengan jantung berdebar-debar, perasaan penuh harapan di tengah-tengah kekacauan, dan membawanya kepada akhir yang terselesaikan.

Camino Island

Camino Island mengisahkan pencurian manuskrip F. Scott Fitzgerald yang tak ternilai harganya dari perpustakaan Universitas Princeton oleh satu komplotan pencuri. Meskipun naskah yang dicuri telah diasuransikan, universitas dan Unit Pemulihan Aset Langka FBI sangat ingin mengambilnya kembali. Dan disinilah seorang penulis muda sengaja disusupkan ke dunia Bruce Cable pemilik toko buku terbaik di pulau itu sekaligus tersangka pembeli naskah-naskah curian tersebut.

Saya menyukai sisi lain dari Camino Island karena selain berada di luar drama persidangan yang biasa ditulis oleh John Grisham, tetapi ini juga soal kecintaan terhadap buku,  seluk-beluk buku langka dan perjuangan para penulis yang sedang berjuang. Ini membawa angin segar bagi buku-buku Grisham. Tetapi tetap dengan gaya penulisan yang lugas, detail dan suspense yang mumpuni.