5 Tips Menulis Cerita Angst

Cerita angst adalah cerita yang penuh dengan rollercoaster emosional. Di sana ada perasaan takut, cemas dan penderitaan. Tone atau gaya penulisan juga seringkali kelam karena tragedi atau trauma yang dialami oleh karakter utama. Jadi menulis cerita ini bukanlah pekerjaan mudah. Tetapi bukan juga tidak mungkin nih Writers, jika Anda pembaca novel atau cerita angst dan tertantang untuk menulisnya maka beberapa tips dasar di bawah ini bisa membantu Anda:

1. Memilih jenis trauma apa yang dialami oleh karakter utama

Karakter utama Anda adalah busur dari cerita. Motivasi merekalah yang membawa cerita maju ke depan. Oleh karena inti dari cerita angst adalah luka emosional maka memutuskan jenis trauma apa yang dialami oleh karakter utama Anda sangatlah penting. Putuskan mengapa Anda ingin membuat karakter ini cemas atau gelisah. Beberapa trauma yang dapat Anda gunakan seperti: penindasan, pelecehan, kekerasan, pengabaian, perceraian, perang, kebakaran, bencana alam, kematian, dan lain sebagainya.

2. Menggunakan backstory atau cerita latar belakang

Gunakan backstories untuk menambah bobot cerita Anda. Dengan memberikan latar belakang terhadap karakter utama itu dapat membantu membangun reaksi emosional terhadap tindakan atau bahkan bahasa tubuh yang tampak kecil sekalipun. Membayangkan peristiwa sedih dengan latar belakang bisa membuat klimaks terasa lebih intens.

Tapi jangan biarkan hal itu menjadi berlebihan di mana karakter tidak pernah berhenti mengeluh tentang masa lalu mereka atau terus-menerus menangis. Pembaca tidak akan merasakan simpati apa pun untuk karakter utama yang terlalu banyak mengeluh.

3. Riset

Cerita dengan kondisi emosional yang disebabkan oleh trauma mendalam membutuhkan penggalian lebih dalam. Apakah kondisi karakter utama Anda dapat dijelaskan secara medis? Apakah reaksi dan respon karakter utama Anda terhadap situasi sudah sesuai dengan respon yang seharusnya? Riset memang seringkali terdengar menakutkan. Sebagai penulis kita ingin langsung melompat pada tulisan kita. Tetapi percayalah riset akan membawa Anda kepada karakter yang otentik, kompleks tapi masuk akal dan plot yang menarik perhatian pembaca.

4. Pasangkan emosi yang kuat dengan emosi yang biasa

Saat bekerja dengan emosi yang meningkat dan intensitas tinggi, pikirkan cara untuk memasangkannya dengan emosi-emosi yang biasa. Hal ini dapat membantu perasaan yang intens atau emosi yang meningkat lebih menonjol.

5. Hadapkan karakter Anda pada ketakutan/ trauma/ kecemasannya

Pada akhirnya plot mengharuskan Anda untuk membuat karakter Anda menghadapi traumanya sendiri. Mereka harus melakukannya demi kepentingan cerita atau dirinya. Apakah mereka akan lari ketakutan, menghindarinya, atau mereka muak dengan rasa trauma itu dan menghadapinya dengan kekuatan atau keberanian yang dapat dikumpulkannya. Intinya adalah karakter Anda sedang dalam perjalanan. Mereka perlu tumbuh dan berubah. Pengalaman emosional yang sulit dapat membentuk karakter Anda, jadi pastikan adegan emosional yang intens sesuai dengan keseluruhan cerita. Anda bisa membuatnya berhadapan dengan momen-momen sedih dengan intensitas yang meningkat secara bertahap dan sampai pada klimaks cerita.

Selamat menulis ya Writers. Semoga tips di atas dapat membantu.

4 thoughts on “5 Tips Menulis Cerita Angst

Leave a comment