5 Elemen dalam Cerita Detektif

Apa itu cerita detektif? Cerita detektif adalah kisah yang plotnya bergantung pada kejahatan yang terjadi, kemudian diselidiki dan diselesaikan di dalam cerita tersebut. Sebagian besar cerita detektif ditulis dari sudut pandang detektif.

Edgar Allan Poe adalah Bapak dari cerita detektif, cerita pendeknya yang berjudul The Murders in the Rue Mourge dianggap sebagai kisah detektif modern pertama. Setelah itu kita tahu ada Sir Arthur Conan Doyle pencipta Sherlock Holmes dan ada karakter Hercule Poirot yang terkenal dari novel-novel Agatha Christie.

Situasi bahaya, misteri dan teka-tekilah yang membuat cerita detektif sangat diminati banyak pembaca. Ini juga yang membuat mereka terus membalik halaman. Jika Anda tertarik untuk mencoba menulis genre ini, yuk kita lihat elemen-elemen yang harus dimiliki novel atau cerita detektif:

1. Seorang detektif. Namanya cerita detektif tentu karakter detektifnya harus ada. Detektif tersebut biasanya adalah protagonis cerita. Tentunya membangun karakter seorang detektif tidaklah mudah, Anda harus memikirkan bukan hanya sikap dan kepribadian detektif Anda, tetapi juga motivasi mereka, latar belakang mengapa mereka memilih profesi yang berbahaya ini. Ada begitu banyak detektif di dunia penulisan, detektif Anda harus unik di antara detektif lainnya.

Crime2. Kejahatan. Sebagian besar cerita detektif membutuhkan kejahatan sebagai penggerak plot. Telah terjadi satu kejahatan atau lebih, dan kejahatan ini seolah-olah tidak dapat dipecahkan, dengan cara itu, pembaca akan sangat tergoda oleh teka-teki yang Anda sajikan sehingga mereka harus terus membaca. Penemuan jasad biasanya sangat umum dalam fiksi detektif tetapi masih ada banyak pilihan lain seperti perampokan, orang hilang, penipuan dan sebagainya.

3. Setting. Setting menjadi bagian yang sangat penting dari setiap cerita detektif karena di situlah tindak kejahatan terjadi. Detektif Anda juga akan mencoba mencari petunjuk di lokasi-lokasi tertentu. Oleh karena itu kisah-kisah detektif akan terkait erat dengan waktu dan tempat yang Anda atur sedemikian rupa untuk menjalin plot cerita.

finger print4. Petunjuk/ Clue. Petunjuk dibutuhkan untuk melibatkan pembaca pada tingkat yang lebih dalam dibandingkan genre fiksi lainnya. Para pembaca novel detektif akan mengikuti jejak petunjuk untuk menemukan siapa penjahatnya, siapa pembunuhnya atau pelakunya. Nah sebagai penulis genre ini, Anda harus mengatur petunjuk dan kapan saat yang tepat untuk mengeluarkannya ke dalam cerita. Sehingga pada akhirnya semua petunjuk Anda masuk akal dan memang menjawab siapa identias pelaku kejahatan tersebut.

5. Tersangka. Banyak cerita detektif memiliki sederetan tersangka, tersangka ini bisa saja melakukan kejahatan (entah mereka memiliki alibi yang lemah atau pernah melakukan kriminalitas dan lain sebagainya). Tersangka Anda berfungsi untuk mengarahkan perhatian pembaca menjauh dari pelaku yang sebenarnya. Juga untuk membuat pembaca Anda berpikir dan ikut memecahkan kasus tersebut bersama dengan detektif Anda.

Jika Anda ingin mencoba menulis genre ini membaca atau menonton cerita detektif bisa menjadi awal yang menarik 🙂 Semoga bermanfaat dan selamat menulis!

Baca juga: 5 Cara Menulis Cerita Detektif

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s