Saya yakin sebagian besar penulis tahu cara membuat karakter utama, kita tahu protagonis kita akan menempati ruang terbanyak di dalam naskah. Namun setiap cerita membutuhkan karakter pendukung. Tanpanya, karakter utama Anda tidak akan berkembang, dan tanpanya karakter utama Anda tidak memiliki teman atau keluarga.
Untuk postingan kali ini, saya ingin mendedikasikan kepada para karakter pendukung yang biasanya hanya mampir secara singkat. Namun jika ditulis dengan baik mereka dapat mencuri perhatian.
Anda bisa mengikuti cara-cara di bawah ini untuk bisa membuat para pendukung mendukung agar tidak terlihat sekedar ‘numpang lewat’ Semoga trik ini membantu Anda membuat karakter pendukung tidak terlalu kecil.
1. Alasan dan tujuan
Berikan mereka alasan untuk berada di dalam sana. Seringkali sebagai penulis kita tergoda untuk memenuhi novel dengan warna-warni karakter, hanya untuk menambah kelucuan, atau keunikan, tapi jika karakter tidak memiliki peran untuk dimainkan di dalam plot, maka mereka harus pergi.
2. Karakteristik
Meskipun mereka tidak selalu muncul, tetapi pastikan kehadiran mereka dapat memberikan nuansa lain dalam cerita. Banyak orang memiliki satu atau dua kebiasaan yang unik dan menonjol. Itu bisa menjadi karakteristik, ciri khas. Berikan itu juga kepada karakter sekunder Anda.
3. Buatlah mereka berhubungan dengan protagonis atau antagonis dengan cara yang berarti.
Apa arti karakter ini bagi protagonis Anda? Peran apa yang dia penuhi? Apa yang diinginkan karakter utama Anda dari mereka? Fokuskan pada peran mereka terhadap protagonis Anda, sehingga cerita tidak akan melebar dan pembaca pun terkesan terhadap karakter pendukung.
4. Memastikan mereka berbicara dengan cara yang khas
Anda harus memastikan karakter Anda tidak berbicara dengan cara yang sama. Setiap karakter unik. Mereka terlihat berbeda, bersikap berbeda, jadi cara bicara mereka juga berbeda. Meskipun mereka adalah karakter pendukung, ketika mereka berbicara tidak terasa “numpang lewat” saja.
5. Kaitkan mereka dalam satu lokasi khusus
Dalam upaya untuk memudahkan pembaca Anda untuk mengingat siapa adalah siapa, letakkan karakter pendukung Anda ke satu lokasi bila memungkinkan. Karakter ini hanya muncul di lokasi tertentu (kantor pos, bioskop, kafe, butik, dll).
Mungkin protagonis selalu bertemu karakter pendukung Anda di satu butik, maka pembaca Anda akan belajar mengaitkan karakter ini dengan butik tersebut. Namun, jika Anda memposisikan karakter tersebut di taman bermain (tanpa alasan yang bagus), ia dapat membingungkan pembaca. Jika tidak ada alasan untuk karakter pendukung Anda berada di lokasi kedua, jangan pindahkan mereka.
6. Berikan latar belakang (sejarah).
Meskipun karakter ini adalah karakter pendukung, tetapi Anda tetap dapat memberikan latar belakang atau sejarah mereka. Tidak perlu sebanyak protagonis Anda tentunya, tapi setiap orang memiliki sejarah. Dari mana mereka berasal, apa yang membentuk mereka. Mengapa ini penting? Karena jika Anda tidak memahami karakter, pembaca Anda juga tidak.
7. Jangan membuatnya berlebihan
Ingatlah bahwa karakter ini adalah karakter sekunder, jadi jangan juga berlebihan. Anda mungkin tidak ingin mereka membayangi protagonis Anda. Atau mungkin Anda melakukannya. Terkadang karakter pendukung memiliki sudut pandang untuk dibagikan yang mengubah cerita dengan cara yang menarik.
Dengan memberikan pembaca beberapa pemain sekunder yang segar, kuat dan menyenangkan, maka pembaca Anda akan menghargainya.