8 Langkah Menulis Adegan (Scene)

Novel atau cerita yang kita tulis, pada dasarnya adalah serangkaian adegan yang ditenun dengan ringkasan naratif untuk menambahkan tekstur dan warna di dalamnya. Masing-masing adegan ini harus dibangun dengan struktur yang memiliki permulaan, tengah dan akhir.

Setiap adegan baru memiliki tanggung jawab terhadap plot yang Anda mulai, untuk mengkomunikasikan ide Anda dengan cara yang menghidupkan pembaca dan memberikan pengalaman kepada mereka. Dengan langkah-langkah di bawah ini diharapkan dapat membantu Anda menulis adegan yang kuat dalam cerita Anda:

1. Mengetahui apa yang perlu terjadi dalam adegan tersebut

Ada perbedaan besar antara apa yang penulis inginkan terjadi atau yang perlu terjadi. Adegan yang Anda tulis haruslah memajukan plot. Memberikan informasi kepada pembaca sehingga mereka akan terus terikat pada cerita Anda. Tanyakan apa yang perlu terjadi. Jika Anda sudah menulis kerangka karangan maka itu akan memudahkan Anda untuk melihatnya.

2. Bertanya apa yang akan terjadi jika adegan tersebut dihilangkan

Jika adegan yang Anda tulis dihapus dan cerita Anda tetap masuk akal maka itu artinya Anda tidak benar-benar membutuhkan adegan itu. Yang sering terjadi adalah, Anda akan berdebat pada diri sendiri dan mengatakan, “Tapi adegan ini sangat dramatis.” Atau “Sangat lucu.” Saya pun sering mengalami perdebatan ini. Tapi pada akhirnya jika Anda tidak memerlukan adegan tersebut maka Anda tetap harus memotong adegan tersebut.

3. Memutuskan siapa yang perlu berada di tempat kejadian

Aliran sebuah cerita seringkali terhambat karena karakter yang tidak memiliki urusan ada dalam sebuah adegan. Dialog-dialog yang mereka ucapkan pun terlalu kecil untuk bisa mendapat perhatian atau memajukan plot. Jika karakter ada di sebuah adegan tetapi mereka tidak melakukan apa-apa, tidak memberikan dampak terhadap plot, maka dia tidak perlu ada.

set 14. Merefleksikan emosi karakter melalui setting yang tepat

Setting dapat membangun atmosfer dan mood cerita Anda. Misalnya, karakter Anda memandang rumah masa kecilnya dari kejauhan. Deskripsi rumah tersebut dan lingkungan sekelilingnya dapat merefleksikan apa yang dirasakannya. Rumah dapat menjadi rusak dan tua, dindingnya kusam dan halaman yang tak terawat. Anda juga dapat menggunakan cuaca dengan cara yang sama. Langit yang mendung dapat mencerminkan suasana sedih karakter.

5. Pikirkan hal paling mengejutkan yang bisa terjadi di tempat kejadian

Sebuah tabrakan beruntun, sebuah pembunuhan, berikan pembaca Anda tindakan yang mengejutkan. Berikan izin kepada diri Anda untuk mempertimbangkan beberapa kemungkinan-kemungkinan yang liar. Bagaimana jika seorang penjahat mengeluarkan tangan robot? Bagaimana jika karakter Anda terkurung karena teknologi EMP? Cerita Anda perlu memiliki beberapa momen yang tidak terduga, selalu tanyakan pada diri sendiri, mungkinkah adegan ini adalah salah satunya?

clapper 16. Menentukan adegan yang panjang atau adegan pendek

Tidak ada yang sangat mengecewakan selain menulis adegan tiga halaman yang hebat dan menyadari bahwa hal itu tidak akan mencapai banyak hal dalam cerita Anda. Jadi tanyakan pada diri Anda sendiri: seberapa panjang halaman yang saya berikan untuk adegan ini?

7. Mengkomunikasikan informasi yang penting kepada pembaca

Rangkuman dari narasi sebenarnya sangat penting dalam cerita. Jika kita hanya menulis dialog tentu novel kita tidak akan seimbang dan akan menjadi sangat tebal. Sehingga narasi yang berisi informasi diperlukan dalam sebuah adegan. Tapi berikan narasi yang padat lalu narasi tersebut harus langsung memimpin kepada sebuah aksi/tindakan.

8. Pikirkan tiga cara berbeda untuk memulainya

Biasanya saya memikirkan beberapa cara alternatif untuk satu adegan yang penting. Saya akan melakukannya dalam kepala saya terlebih dahulu baru menuliskannya. Dengan memiliki dua atau tiga cara untuk mencapai adegan yang sama, maka Anda dapat memutuskan mana yang paling baik untuk dieksekusi. Dan mana yang paling tepat untuk masuk ke dalam cerita Anda.

Setiap adegan menciptakan konsekuensi yang harus dibangun dalam adegan berikutnya. Dengan demikian, adegan demi adegan akan menceritakan kisah menarik yang memiliki kekuatan dramatis, mencapai tujuan cerita Anda dan menghasilkan karya yang dapat menyentuh pembaca Anda. Semoga 8 langkah ini bisa membantu Anda. Selamat menulis 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s