Ending sebuah cerita memiliki dampak besar terhadap bagaimana pembaca akan mengingat buku Anda di kemudian hari. Jika mereka tidak puas pada ending cerita Anda, maka mereka tidak akan merekomendasikannya kepada orang lain. Meskipun opening novel Anda mungkin cukup meyakinkan untuk terus dibaca, tetapi bagaimana Anda mengakhiri cerita akan menentukan apakah pembaca akan berubah dari pembaca menjadi fans setia Anda.
Berikut adalah 6 cara untuk mengakhiri novel Anda. Semoga dapat menginspirasi Anda untuk menemukan akhir terbaik untuk novel Anda:
1. Benar-benar selesai
Anda harus menyelesaikan semua pertanyaan. Setiap subplot dan plot utama harus mencapai kesimpulan yang jelas dan memuaskan. Tidak ada yang tersisa untuk diceritakan.
2. Ending (akhir) cerita yang tidak terselesaikan
Jenis akhir ini mengajukan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, ini akan mendorong pembaca untuk merenungkan hal-hal yang terjadi di dalam novel. Dan membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Akan ada beberapa resolusi, tetapi kemungkinan besar akan menimbulkan pertanyaan atau membiarkan pertanyaan-pertanyaan lain tak terjawab.
Biasanya ending ini digunakan untuk novel-novel berseri atau serial televisi berseri. Anda juga bisa menyebutnya dengan cliffhanger meskipun tingkatannya bisa berbeda-beda. Intinya adalah pembaca menginginkan jawaban akan misteri yang Anda berikan sehingga mereka akan menunggu untuk seri berikutnya karena itu.
3. Akhir yang tidak terduga (twist)
Biasanya cerita-cerita thriller, misteri, detektif, dan sejenisnya akan menggunakan jenis akhir cerita dengan twist. Bagi kita penulis, mengakhiri novel dengan twist mungkin memiliki sensasi tersendiri. Tetapi harus berhati-hati karena apabila kita tidak berhasil yang terjadi bukannya mendatangkan tepuk tangan dari pembaca malahan itu membuat pembaca Anda marah.
Untuk lebih mengetahui bagaimana membuat plot twist dalam novel Anda, silakan baca postingan berikut ini.
4. Happy ending
Sebuah akhir yang tidak terduga atau mengejutkan lebih sering tidak menyenangkan, tidak nyaman, dan bukan seperti yang diharapkan tentu saja. Anda hanya ingin memberi pembaca apa yang mereka harapkan dan inginkan dari novel Anda. Ending yang dapat menghibur. Tapi bagaimana membuat kisah happy ending dengan tidak terasa membosankan? Anda dapat melakukan dua hal berikut:
Pertama membuat ketegangan sebelum cerita Anda klimaks, ini akan membuat happy ending sedikit lebih menantang, dan pembaca akan berdebar menunggu bagaimana cerita ini akan berakhir.
Kedua jika sudah mencapai akhir happy ending, biarkan sedikit bagian cerita tidak terselesaikan untuk memberikan kemungkinan akan sekuel, meskipun itu belum tentu terjadi, atau membuat pembaca merenung dan mengambil kesimpulan sendiri. Tapi hanya sebagian kecil saja, bukan untuk hal-hal primer.
5. Pembaca memilih ending sendiri (open ending)
Meninggalkan akhir cerita kepada pembaca Anda sendiri adalah sebuah pendekatan yang menantang tapi juga sangat berisiko. Mengapa ada penulis yang mau mengambil risiko ini? Karena akhir seperti ini dapat memicu imajinasi pembaca, dan mereka akan bebas menafsirkan adegan terakhir juga memutuskan sendiri apa artinya.
Semoga artikel di atas dapat memberikan gambaran untuk mencari ide bagaimana mengakhiri novel Anda. Jika Anda belum yakin akan pilihan Anda, tulis beberapa ending yang berbeda, dan biarkan naskah Anda selama minimal dua minggu. Kemudian bacalah seluruh naskah Anda dari awal dan lihat mana yang mengalir paling baik dan yang mana yang paling masuk akal untuk cerita Anda secara keseluruhan.
Selama menulis ya Writers!
Aku lagi nyoba ngejar karir jadi penulis novel, walopun belok2 ke blog nih mbak, hehe… Trims atas tulisannya, menginspirasi 😀
LikeLiked by 1 person
Wah, terima kasih, tetap semangat menulis 🙂
LikeLiked by 1 person
Terima kasih jg 😊
LikeLiked by 1 person
Karena untuk mencapai nomor tiga susah, paling seneng nomor dua. Hal hal yang tak selesai selalu mencipta imaji liar. Dibiarkan mengira sendiri…
LikeLiked by 1 person
Hehe…Nice…Susah juga bikin ending nomor 2 :).
LikeLike