5 Tips Menghadapi Kritik

Saya rasa tidak ada satu pekerjaan pun di dunia ini yang imun terhadap kritik. Kritik dapat terasa begitu menakutkan dan mengancam. Tapi sekeras apa pun sebuah kritikan disampaikan kepada Anda, jika itu konstruktif dan tidak didasarkan oleh kebencian, maka kritikan tersebut dapat bermanfaat untuk perkembangan Anda.

Tidak mudah menghadapi kritikan apalagi dalam menulis. Saya ingat pernah menulis sebuah script untuk acara televisi, naskah saya tersebut dianggap tidak memenuhi kaidah-kaidah Bahasa Indonesia. Saya seharusnya membeli kamus besar Bahasa Indonesia karena tidak tahu cara menulis dengan benar. Dan orang tersebut juga berkata kalau tulisan saya tidak akan pernah bertahan dalam industri ini.

Sulit sekali menerima kritikan setajam itu, apalagi untuk sebuah script yang bayarannya begitu kecil. Kata-kata tersebut sempat menyakiti saya. Tapi saya tahu bahwa tulisan saya tidak sempurna dan saya harus memperbaikinya.

Jadi bagaimana seharusnya menghadapi kritikan? Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan dalam menghadapinya:

1. Mengidentifikasi bantuan apa yang paling Anda butuhkan

Sangat penting bagi setiap penulis untuk mengetahui bantuan apa yang dibutuhkan. Apakah kelemahan Anda adalah tata bahasa, apakah Anda kesulitan untuk memotong paragraf, apakah kosa kata Anda begitu terbatas, sehingga, Anda menggunakan kata-kata yang itu-itu saja? Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka kritikan akan menjadi lebih mengerucut, sehingga Anda mampu mengambil kritik yang sesuai dengan kebutuhan menulis Anda dan membuang yang tidak perlu.

2. Menghargai kritikan

Kita cenderung mudah menganggap orang yang mengkritik sama dengan haters. Dan seringkali kita hanya menghargai pujian. Pujian memang menyenangkan tapi jika kita hanya menginginkan pujian, bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan menulis kita? Jika ingin berkembang maka kita harus mulai menghargai sebuah kritik.

critics 23. Jangan langsung menanggapinya

Saat kritikan muncul, seringkali perasaan kita begitu terluka dan marah, atau sedih. Dan menumpahkan semua perasaan tersebut secara langsung dapat menjebak kita melontarkan kata-kata yang mungkin akan disesali nantinya. Sehingga yang terbaik adalah menunggu sebelum merespon. Karena menunggu dapat membuat kita merenungkan kritikan tersebut dengan lebih tenang dan obyektif.

4. Belajar dari kritik

Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari sebuah kritikan. Yang pertama adalah Anda melihat bahwa itu benar. Kritikan tersebut benar adanya meskipun menyakitkan dan Anda berusaha memperbaikinya.

Yang kedua adalah kritikan tersebut mungkin benar tapi tidak valid. Kritikan tersebut justru dapat memperkuat keyakinan Anda sendiri, dan terus berpegang pada hal yang Anda yakini.

Ada begitu banyak orang yang mencela saya saat saya mengatakan bahwa saya ingin mencoba menjadi penulis. Saya tahu bahwa tidak mudah menjadi penulis.  Tapi saya kan tidak meminta bantuan jenis apa pun pada mereka, jadi whatever you said, I’m pursuing my passion, because I just have this one life only. 

5. Memberanikan diri

Seringkali ketakutan membuat kita tidak melakukan apa pun. Takut menulis dan mempostingnya karena kita takut kritikan. Kita ragu karena bakat kita terasa mentah, dan kurang dalam berbagai sisi. Untuk menjadi penulis Anda harus menulis, tidak ada jalan pintas lain. Jadi mengambil langkah berani sangatlah penting.

Bagaimanapun, kita dapat belajar dan berkembang dari kritik yang kita terima. Kita memiliki kekuatan untuk mengambil hal positif dan negatif dari sebuah kritikan. Yang terpenting jangan jadikan kritikan sebuah penghalang untuk berkembang.

Keep fighting !!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s