Kisah cinta tak pernah lekang oleh waktu. Tak hanya di novel-novel bergenre romance, bahkan dalam novel-novel genre lain pun kisah cinta selalu menjadi bumbu atau plot tambahan untuk menambah warna dalam cerita. Seperti kata Sang Master dalam cerita tragedi dan cinta, William Shakespeare, “Perjalanan cinta sejati tidak pernah berjalan mulus.” Maka dalam kisah cinta apa pun, konflik yang kuat menjadi modal utama untuk menjadikan novel Anda menarik.
Hambatan akan membuat karakter-karakter Anda untuk berubah dan bertumbuh untuk menjadi lebih baik, dan untuk membuktikan apakah kedua karakter protagonis Anda saling mencintai. Jenis konflik tentunya akan tergantung pada cerita Anda. Apakah akan ada teror, kesedihan, kematian, sebelum mereka mencapai kebahagiaan? Atau Anda dapat juga menulis kisah tragedi seperti Romeo dan Juliet. Nah jika Anda ingin sekali menulis sebuah cerita cinta tapi masih berjuang untuk menemukan ide plot yang menarik, saya sudah merangkum 20 ide plot atau alur cerita dengan potential conflict yang mungkin dapat Anda gunakan.
Anda bisa memilih di antara plot-plot di bawah ini untuk memulai novel atau cerpen romance Anda. Plot-plot di bawah ini mungkin juga bisa menjadi pemicu ide lain. Selamat menulis ya.
Keterangan:
Hero : Karakter utama pria
Heroine: Karakter utama wanita
1. Heroine sudah menendang Hero dari kehidupannya…Heroine sudah memutuskan sejak lama bahwa dia hanya akan menikahi pria dengan gelar dan uang, dia tidak akan pernah berpacaran lagi dengan seorang musisi kafe tanpa pekerjaan tetap.
2. Mereka berdua adalah musuh…. Heroine ingin membeli tanah untuk membangun sebuah resor mewah, sementara Hero ingin mengubahnya menjadi cagar alam. Dia adalah pengacara dan Si Heroine adalah seorang jaksa. Mereka berada di posisi berlawanan baik dalam pekerjaan juga keinginan.
3. Heroine sangat cantik dan populer. Tapi dia sudah lelah berpacaran dengan pria-pria yang punya segalanya; uang, karir, dan ketampanan. Dia ingin mencari pacar yang betul-betul berbeda.
4. Hero mematahkan hati Heroine di masa lalu. Mungkin ada alasan bagus di balik itu, atau mungkin dia hanya begitu bodoh di masa lalu. Kemudian mereka bertemu kembali dan mereka berpacaran dengan teman baik satu sama lain.
5. Hero melakukan kesalahan di masa lalu… mungkin dia bersalah pada anggota keluarga atau teman baiknya. Sampai Heroine menemukan kalau ternyata Anggota keluarga atau teman baiknyalah yang berbohong agar mereka tidak bersama.
6. Hero melakukan kesalahan di masa lalu. Meskipun Heroine bukan korban dari kesalahannya, tapi kesalahan tersebut sangat buruk. Bagaimana Heroine bisa yakin dia sudah berubah?
7. Heroine mempunyai masalah kepercayaan…hubungan terakhirnya berakhir dengan pengkhianatan.
8. Mereka adalah teman baik….dan mereka tidak ingin mengambil resiko merusak persahabatan mereka dengan membawanya ke hubungan romantis.
9. Heroine yakin tidak akan ada orang yang benar-benar dapat mencintainya…karena dia telah membuat kesalahan besar di masa lalu, atau dia merasa tidak menarik secara fisik.
10. Mereka adalah rekan kerja dan mereka jatuh cinta….tapi di kantor ada peraturan tidak boleh terlibat dalam hubungan romantis. Sehingga mereka harus merahasiakannya, tapi sampai kapan?
11. Heroine memiliki sebuah rahasia….dia berada dalam program perlindungan saksi, dia adalah seorang hacker hebat, sementara Heroine berusaha menguak identitas dirinya yang sebenarnya.
12. Hero dan Heroine sama-sama mengenal orang yang sama. Hero berpacaran dengan teman Heroine. Sampai suatu ketika pacar hero yang merupakan teman heroine meninggal dunia akibat kecelakaan.
13. Hero dan Heroine adalah teman baik. Tapi Sang Heroine tergila-gila dengan orang lain yang bukan Sang Hero…Heroine belum menyadari bahwa orang lain ini benar-benar brengsek.
14. Waktu mereka untuk bersama-sama terbatas ….Hero akan pergi ke luar negeri untuk meneruskan kuliahnya, sementara Heroine akan menerima pekerjaan di pedalaman, jadi untuk apa memiliki hubungan yang serius?
15. Memutuskan untuk terus bersama membutuhkan pengorbanan yang sangat besar…Heroine harus berkata tidak pada pekerjaan impiannya, sementara Hero harus meninggalkan keluarganya.
16. Hero adalah seorang tersangka dalam kasus pembunuhan. Sementara Si Heroine adalah wartawan yang meliput kasusnya.
17. Mereka tidak dapat bersama dalam kehidupan nyata…ada beberapa abad di antara mereka.
18. Heroine mencintai kebebasannya…dan selalu melihat dirinya yang bebas dan tidak akan pernah menikah, lalu datanglah Sang Hero.
19. Hero mencintainya, tapi Heroine tidak mengenalnya…mungkin Hero mengenalnya dari semesta yang lain atau mungkin Heroine terkena amnesia.
20. Pekerjaan sedang menghalangi Hero untuk membangun kisah cintanya. Sulit sekali untuk bersikap romantis saat dia harus bekerja 24 jam sehari dalam kampanye politik, Heroine sudah lelah dengan alasan-alasan sibuk dan pekerjaan Hero.
Catatan: Saat menulis kisah romantis, kita sering terjebak pada karakter-karakter yang sempurna. Padahal setiap karakter harus memiliki kelemahan atau kekurangan. Setiap kisah cinta di kehidupan nyata berurusan dengan kelemahan. Mungkin Hero terlalu egois atau Heroine terlalu manja. Mungkin Hero terlalu gegabah, atau terlalu takut. Mungkin salah satu dari mereka terlalu negatif, dan harus berhenti bersikap sinis. Hal ini dapat menyebabkan salah satu dari mereka membuat kesalahan besar dan bodoh, dan perlu menebus kesalahan dan mendapatkan maaf dari pasangannya.
Hallo mbak saya orang baru d blog ini,, mau tanya bagaimana caranya bikin judul novel,, ada keinginan untuk membuat tulisan non fiksi tapi kesulitan tentukan judul, mohon jawabannya
LikeLike
Halo juga Motangrua, terima kasih untuk pertanyaannya, yang paling penting dalam memilih judul adalah esensi dari buku yang ingin ditulis, judul harus mampu membungkus tentang apa buku kita. Nah untuk non fiksi sendiri tips dari saya adalah:
Pertama: Lebih baik menggunakan kalimat deskriptif dibandingkan puitis, misalnya: 7 tahun di Tibet, atau Saya akan Membantu Anda menjadi Kaya, dengan membaca judul saja, para pembaca sudah tahu apa isi ceritanya sebelum mereka membuka buku. Ini akan membantu pembaca-pembaca yang tepat datang membaca buku kita.
Kedua: Gunakan bahasa yang sederhana. Sederhana dalam hal ini adalah hindari kata-kata yang hanya dimengerti sebagian orang. Sebaliknya, gunakan kata-kata sederhana dan bahasa yang jelas sehingga bahkan pembaca yang paling sederhana sekalipun dapat mengerti dan terhubung dengan buku kita.
Di bawah ini ada link postingan yang pernah saya tulis tentang memilih judul yang tepat untuk novel, memang saya menulisnya dengan dasar untuk buku-buku fiksi, tapi poin-poin tersebut bisa dijadikan pertimbangan untuk semua buku.
https://ellenconny.com/2018/03/23/5-tips-membantu-memilih-judul-terbaik-untuk-novel-anda/
Selamat menulis!
LikeLike
Trimakasih untuk masukannya mbak, mungkin kedepannya saya akan terus minta masukannya, he he
LikeLiked by 1 person
Terima kasih juga sudah visit. Happy Writing!
LikeLike