Apakah Anda penulis fulltime, penulis freelance, atau menulis karena hobi, Anda harus mengakui bahwa menjadi penulis adalah profesi yang kalau dibilang cukup menyenangkan. Intinya kita sangat beruntung jika kita dapat melakukan apa yang kita sukai. Untuk membuat kehidupan menulis Anda lebih happy, hal berikut ini mungkin bisa menjadi bagian dalam rutinitas menulis Anda:
1. Jauhkan minuman pilihan Anda dari laptop tanpa meninggalkan tempat menulis Anda.
Bukan rahasia lagi kalau para penulis selalu membutuhkan minuman panas atau dingin untuk menemani menulisnya. Tapi meletakkan minuman tersebut dekat dengan laptop, atau buku Anda, itu ide yang sangat buruk. Teman saya sudah mengalaminya. Dia meletakkan teh panas di sebelah laptopnya dan tersenggol. Alhasil motherboard laptopnya rusak total. Dan daripada mengganti motherboard lebih baik dia membeli laptop baru. Kita pasti butuh mood booster, tapi jangan lupa kalau laptop masih merupakan aset berharga para penulis 🙂
2. Berikan jarak antara diri Anda dan internet
Jika Anda adalah tipe orang yang tidak bisa melewati menulis satu paragraf tanpa membuka internet, poin kedua ini pastilah sulit sekali untuk dilakukan. Tapi ini harus dilakukan. Biasanya saya mengakali jarak diri dengan internet dengan membrowsing semua materi riset termasuk juga video musik atau video hobi yang lain sebagai mood booster saya sebelum mulai menulis.
Nah ketika sudah menulis, saya akan menonaktifkan tombol Wi-Fi di laptop. Tapi jika ini tidak berhasil untuk Anda, maka solusinya adalah mencabut sambungan Wi-Fi Anda. Saya tahu ini kelihatan keras sekali, tapi ini merupakan cara terakhir untuk memutuskan kebiasaan Anda membuka browser, apalagi sosial media.
3. Saya menjadwalkan banyak break di antara waktu menulis.
Saya tidak pernah menargetkan menulis seperti: “Saya harus duduk selama dua jam di depan laptop.” Saya akan menargetkan misalnya: “Saya akan menyelesaikan satu postingan malam ini.” Maka saya akan menyetel diri saya untuk setiap 30 menit atau sejam sekali bergerak dari laptop. Entah itu untuk makan, ngemil, menyeduh teh, mengobrol, atau sekedar jalan-jalan saja mengitari rumah.
Ernest Hemingway memberi saran untuk menghentikan tulisan Anda di tengah-tengah, sementara Anda masih tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya, sehingga pada saat Anda duduk untuk menulis, Anda dapat mengambil momentum di mana Anda telah meninggalkan tulisan Anda. Pada prinsipnya idenya sama yaitu memberi diri Anda “break”
4. Menulis di kafe atau coffee shop.
Ini bisa menjadi ide yang bagus jika Anda menginginkan suasana baru atau sekedar ingin refresh dari ruangan menulis Anda yang biasanya. Seringkali, tempat-tempat baru dan suasana yang berbeda bisa memicu imajinasi dan kreativitas kita. Jadi menulis di coffee shop atau kafe mungkin bisa Anda jadwalkan sesekali.