Satu-satunya cara untuk belajar menulis adalah dengan menulis. Dan kita semua para penulis, tahu persis itu terdengar mudah, tapi prakteknya sungguh sangat sulit. Selama 12 tahun saya menulis fiksi, saya sering menemui 8 hal di bawah ini dalam editing. Jadi sekarang saya cukup terlatih untuk mengurangi bahkan menghindarinya. Mengapa? Karena 8 hal ini akan membuat pembaca tidak berminat pada novel kita, yuk kita lihat:
1. Terlalu banyak deskripsi
Deksripsi pemandangan, cuaca, dan sekeliling, terlalu banyak detail informasi tentang apa yang karakter-karakter pakai, dan sebagainya terutama pada karakter minor sebaiknya hindari. Hal-hal tersebut memang dibutuhkan tapi jangan terlalu banyak karena itu akan membuang-buang halaman dan pada akhirnya membuat pembaca bosan.
2. Protagonis yang tidak disukai
Pastikan karakter utama Anda adalah seseorang yang ingin pembaca kenal, ingin mereka dukung, ingin terikat padanya, dan mau mengikutinya sepanjang cerita. Jangan membuat mereka dingin, arogan, sulit, penuntut, tidak berperasaan, tidak sensitif, dan suka meremehkan, karena walau bagaimana pun juga, kita tetap ingin pembaca mencintai karakter protagonis kita.
3. Karakter datar
Pastikan juga hero/heroine Anda multidimensional, dengan kepribadian dan sikap, dan karisma. Tidak ada yang mau mengikuti karakter utama yang hambar, dan tukang mengeluh.
4. Di awan-awan
Semua orang di dalam tulisan kita baik-baik saja. Tidak ada masalah. Tidak ada perselisihan. Seperti berada di surga. Tidak masuk akal, dan di awan-awan. Dalam fiksi bahagia itu membosankan. Jadi jangan takut memasukkan konflik, kemalangan, kesedihan, dan luka.
5. Terlalu banyak backstory atau cerita latar belakang
Jangan ganggu cerita kita dengan memberikan informasi latar belakang tentang karakter terlalu banyak. Seperti di mana dia dibesarkan, berapa lama dia bekerja, riwayat pacaran, sampai perkawinan, dan sebagainya. Tenunlah backstory dalam detail yang paling relevan atau menarik ke dalam potongan-potongan kecil lalu ikat dengan apa yang terjadi, membuatnya langsung relevan dengan adegan yang ada. Flashback berfungsi dengan baik, jika Anda tetap membuatnya singkat, dan sekali lagi, sesuatu dalam adegan tersebut menyebabkan karakter Anda mulai berpikir tentang masa lalunya. Karena pikiran seperti itu tidak muncul begitu saja.
6. Sampah informasi
Hindari menjadi penulis yang menjelaskan semua hal kepada pembaca dalam paragraf-paragraf eksposisi. Berikan mereka informasi minimal yang mereka butuhkan, masih dalam sudut pandang karakter, dengan ketegangan dan sikap karakter, melalui pencarian atau dialog tanya-jawab dengan karakter lain di dalam cerita.
7. Terlalu banyak karakter serupa
Buatlah karakter Anda masing-masing berbeda untuk menambahkan warna, perbedaan, konflik, dan percikan-percikan emosi atau keunikan.
8. Semua karakter terdengar sama –seperti penulis
Pastikan setiap dialog karakter Anda itu unik, mencerminkan dirinya bukan diri kita— sebagai penulis. Pola berbicara dan pilihan kata mereka harus mencerminkan jenis kelamin, usia, latar belakang, pendidikan, minat, dan kepribadian mereka. Karakter Pria dan wanita berbicara dengan sangat berbeda. Hal ini juga berlaku untuk pemikiran mereka, analisa, dan rencana-rencana mereka.
Jadi siap menulis? 🙂