1. Berhenti Membaca. Setelah seharian sibuk menulis, sekolah atau bekerja, hal terakhir yang kita inginkan adalah membaca lagi. Tapi membaca akan membantu Anda rileks dan termotivasi, Writers. Selain itu juga, mungkin Anda bisa menemukan kata-kata atau trik-trik sastra dari buku-buku tersebut.
2. Mengandalkan Inspirasi. Betul sekali kalau penulis membutuhkan inspirasi. Tapi jika kita menunggu-nunggu dan terus menunggu inspirasi baru mulai menulis, percayalah, tidak akan ada tulisan yang pernah selesai. Justru dari pengalaman saya, inspirasi hampir selalu muncul ketika kita memulainya. 🙂
3. Terpaku kepada Kesempurnaan. Pembaca ingin berhubungan dengan karakter-karakter Anda, tentang ketidaksempurnaan mereka, kekurangan dan sebagainya. Jadi jangan membuat segala sesuatu dalam karakter Anda sempurna. Justru ketidaksempurnaan mereka yang membuat cerita jauh lebih menarik.
4. Tersesat di tengah-tengah cerita. Saya pernah membaca satu novel romance, dari awal sampai hampir ending, ceritanya murni romance dan tidak pernah ada tanda-tanda kejahatan, sampai tiba-tiba di ending cerita ada pembunuh yang mengintai heroinenya. Dari romance mengapa harus tiba-tiba pergi ke thriller? Sangat dipaksakan dan pembaca tidak relate dengan sang penjahat yang tiba-tiba muncul. Karenanya sangat penting membuat kerangka cerita sebelum memulai menulis.
5. Takut Memotong. Potong. Potong. Potonglah deskripsi, dialog, adegan yang tidak perlu. Biarkan imajinasi pembaca Anda yang mengisi sisanya.
6. Menyerah. Tentu saja pertama kali memulai novel, kita akan sangat bersemangat. Namun hal yang tersulit adalah menyelesaikannya. Buntu. Bosan. Sibuk. Begitu banyak hal yang merintangi. Butuh waktu menyelesaikan sebuah novel jadi tekad dan kesabaran sangat diperlukan.
7. Takut. Banyak orang yang mau menjadi penulis. Banyak yang ingin menulis. Tapi berapa banyak yang menjadi penulis betulan? Tidak banyak. Alasannya, ya kalau nggak malas, ya takut. Takut tulisannya dibilang jelek. Takut dikritik. Takut ditolak penerbit. Semua jenis pekerjaan pasti memiliki tantangannya sendiri jadi jangan pernah takut, karena kita tidak pernah tahu kebaikan apa yang akan kita temukan di depan saat kita memulai.