Life is a Journey. Langkah Demi Langkah Menulis Memoar (Part 2)

Writers pada Ebook Langkah Menulis Memoar Part 1, Anda sudah mendapatkan langkah-langkah sampai kepada menulis prolog. Berikutnya, adalah memulai bab pertama Anda.

6. Membuat bab pertama Anda sebagai ‘kail’.

‘Kail’ yang dimaksudkan adalah suatu peristiwa yang mengerikan, atau peristiwa yang menyenangkan, menarik, sedih untuk menarik pembaca. Kalimat pembuka tidak hanya berfungsi sebagai ‘kail’ juga penarik perhatian sehingga pembaca langsung tertuju dan penasaran terhadap cerita selanjutnya.

Contoh kalimat pertama dan paragraf 1 dari Travelling to InfinityJane Hawking:

Jane HawkingKisah hidupku bersama Stephen Hawking berawal pada musim panas 1962, walaupun barangkali awalnya sudah sepuluh tahun sebelumnya tanpa kusadari. Waktu aku masuk St. Albans HIgh School for Girls sebagai anak umur tujuh tahun pada awal 1950-an, pernah ada anak laki-laki dengan rambut cokelat lemas yang biasa duduk dekat dinding di kelas sebelah. Sekolahku menerima murid laki-laki, termasuk adikku Christopher di kelas bawahku, tapi aku hanya melihat si anak laki-laki bermabut lemas kalau, saat tidak ada guru, murid kelas satu disatukan dengan kelas lain yang lebih tinggi. Kami tak pernah saling bicara, tapi aku yakin ingatan masa kecil ini bisa dipercaya, karena Stephen memang bersekolah di sana untuk sementara sebelum pindah ke sekolah persiapan. 

Pilihlah peristiwa pertama dalam timeline cerita Anda dan tulislah. Tanyalah diri Anda, “Apakah lelucon ini dapat membawa cerita saya maju? Atau perlukah menambahkan hal khusus lain? Tapi lebih dari apa pun juga yang perlu Anda lakukan adalah, MENULIS! MENULIS! Dan lakukanlah! Tuangkan lebih banyak kata setiap hari. Sebelum Anda tahu, Anda sudah memiliki sebuah naskah. Jangan khawatir tentang kesempurnaan dulu, karena seiring dengan banyaknya buku yang Anda baca, situs internet yang Anda browsing, intuisi Anda akan sebuah tulisan yang bagus akan meningkat. Anda dapat menggunakan pengetahuan yang Anda temukan dalam proses editing ketika semuanya mulai terasa masuk akal.

adgean 17. Mengatur adegan.

Memperkenalkan pemandangan, suara, bau, atmosfer dari lokasi atau lingkungan sehingga pembaca dapat merasakan hal yang Anda rasakan. Anda bisa menambahkan beberapa fakta untuk menambah kedalaman seperti geografis, cuaca, sejarah, kondisi politik, atau bahkan sebuah data statistik tapi jangan terlalu berlebihan. Di sub adegan, deksripsi Anda bisa singkat seperti ini: Aku kembali ke Chicago pada bulan Maret 1937, gagal. Atau juga lengkap dengan tujuan memperkenalkan kepada pembaca yang lebih luas untuk lebih memahami menjadi Anda, seperti:

Masa kecilku sama seperti jutaan anak-anak Indonesia lainnya yang melewati kanak-kanak dalam rentang waktu akhir tahun 80-an hingga awal tahun 90-an. Karena online games dan Facebook belum ada hingga puluhan tahun ke depan, kami masih bisa menikmati betapa menyenangkannya bermain lompat karet bersama teman-teman, atau petak umpet, congklak, engklek, dan lusinan permainan tradisional lainnya. Kami juga punya acara favorit Si Unyil yang tayang setiap hari minggu di TVRI, satu-satunya stasiun televisi di Indonesia waktu itu. (Rainbow in My Childhood—Ellen Conny)

Jangan lupa menambahkan level personal bagaimana suatu adegan mempengaruhi Anda: Doraemon menemani masa kecilku yang penuh perjuangan. Dengan menontonnya, entah mengapa aku tidak lagi merasa miskin.

8. Memperkenalkan karakter.

Untuk karakter yang tampil dalam cerita secara singkat, Anda tidak perlu mengorbankan banyak halaman untuk menggambarkannya terlalu rinci. Anda dapat menuliskan: Dia terlihat seperti gelandangan atau sikapnya seperti sosok Ratu yang sombong, dan sebagainya. Tapi ketika Anda memperkenalkan tokoh-tokoh kunci Anda dapat memberikan keterangan tentang tinggi, sifat, wajah, dan sebagainya.

Natalie cantik. Tingginya 163 cm, dengan rambut cokelat lembut, mata abu-abu yang cerdas, dan bentuk tubuh indah. Ia berjiwa romantis dan batinnya kaya. Ia tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, tetapi Ia belajar membaca secara otodidak. Ia suka musik klasik dan buku. Impiannya adalah menikah dengan pangeran dan berkeliling dunia.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan di sini adalah bahwa memperkenalkan terlalu banyak karakter dapat mempersulit cerita dan menghambat lajunya. Anda boleh menggabungkan dua atau tiga karakter sekaligus, memadatkannya sehingga lebih mudah dibaca.

Contoh dari The Other Side of Me—Sidney Sheldon:

Ternyata pangerannya adalah Otto Schechtel, lelaki jalanan dari Chicago yang putus sekolah setelah kelas enam. Otto tampan dan menarik, dan mudah ditebak mengapa Natalie tertarik kepadanya. Mereka berdua adalah pemimpi, tetapi mereka memiliki impian berbeda. Natalie mengimpikan dunia yang romantis dengan kastil-kastil Spanyol dan naik gondola diterangi sinar rembulan di Venesia, sementara khayalan Otto berisi rencana-rencana cara cepat kaya yang tak bisa diwujudkan. Ada yang bilang bahwa yang diperlukan untuk menjadi penulis sukses adalah kertas, pena, dan keluarga yang tidak harmonis. Aku dibesarkan oleh keluarga semacam itu.  

dialogue 19. Memperkenalkan dialog.

Dialog tidak hanya menambahkan dimensi realisme bagi tulisan Anda tetapi juga memberikan pemahaman yang berharga tentang karakter-karakter Anda, motivasi mereka, perasaan mereka, dan arah cerita yang Anda butuhkan. Dialog tidak boleh dimasukkan begitu saja, itu harus mengandung tujuan yang ingin Anda sampaikan, percakapan-percakapan, perdebatan atau mungkin kata-kata orang yang begitu kejam yang tidak bisa Anda lupakan, dapat membuat efek yang berbeda dibandingkan Anda hanya memadatkannya ke dalam bentuk ringkasan narasi.

Berikut adalah salah satu contoh dialog dari buku The Other Side of Me—Sidney Sheldon:

“Sidney, kau bilang kau ingin menjadi penulis lebih dari segalanya di dunia ini.”

Tiba-tiba perhatianku teralih kepadanya. “Itu kemarin.”

“Bagaimana dengan besok?”

Aku menatapnya, bingung, “Apa?”

“Kau tak tahu apa yang bisa terjadi besok. Hidup seperti novel, kan? Penuh ketegangan. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi hingga kau buka halamannya.”

“Aku tahu apa yang akan tejadi. Tidak ada apa-apa.”

“Kau tidak tahu pasti, kan? Setiap hari adalah halaman yang berbeda, Sidney, dan setiap hari bisa penuh kejutan. Kau tak pernah tahu apa yang akan ada selanjutnya sebelum kau buka halaman itu.”

            Aku memikirkannya. Kata-kata itu ada benarnya. Setiap hari esok memang seperti halaman dalam novel.

Kami berbelok di tikungan dan menyusuri jalanan sepi. “Kalau kau benar-benar ingin bunuh diri, Sidney, aku mengerti. Tapi aku tidak suka melihatmu terburu-buru menutup bukumu dan melewatkan kesenangan yang mungkin saja terjadi padamu di halaman selanjutnya—halaman yang akan kau tulis.”

Dalam postingan berikutnya adalah bagaimana memasukkan sentuhan personal dalam tulisan memoar Anda. Baca juga Langkah Demi Langkah Menulis Memoar (Part 1), dan sebuah cerita contoh memoar TV Berwarna Itu Sangat Hebat. Happy Writing 🙂

 

 

 

2 thoughts on “Life is a Journey. Langkah Demi Langkah Menulis Memoar (Part 2)

Leave a comment