Film-film terbaik tahun 1990an berasal dari para filmmakers yang tidak hanya memiliki bakat yang unik namun juga membuka pintu bagi estetika sinema. Setiap dekade memiliki para auters yang hebat, seperti: Wong Kar-Wai, Wes Anderson, Quentin Tarantino dan lainnya yang menciptakan bioskop dengan cara mereka sendiri dan mendapatkan pengakuan sebagai superstar karena melakukannya.
Tak perlu dikatakan lagi, bagi para pecinta film seperti Anda dan saya kesadaran yang kuat bahwa di dekade terakhir abad ke-20 ada film-film yang cukup penting, dan 5 judul ini mungkin cukup mewakili perasaan kita 🙂 Selamat Menonton:
Se7en (1995)
Saya tidak akan pernah bisa melupakan adegan-adegan terakhir di film ini. Saat Kevin Spacey duduk dibelenggu di kursi di belakang mobil, ada rasa tidak nyaman yang semakin meningkat. Rasanya dia masih memegang kendali, apa pun bisa terjadi dan sebagai penonton kita sangat resah dengan ending film ini.
David Fincher berhasil membangun thriller yang gelap, mengerikan dan cerdas. Ia juga menambahkan ironi dan kompleksitas yang sulit untuk dibongkar, pengambilan gambar yang penuh bayangan, menggunakan warna-warna kayu yang gelap, juga hujan yang hampir selalu jadi bagian adegan membuat film ini unik, detail secara konstruksi. Seven adalah salah satu film dengan shot-shot terbaik.
Pulp Fiction (1994)
Anda tidak perlu melewati pembukaan film Quentin Tarantino untuk menyadari bahwa film tersebut sangat spesial. Yang pertama dari banyak film Tarantino adalah berpusat pada para penjahat tanpa belas kasihan. Entah bagaimana, tapi Tarantino selalu berhasil membuat penonton terhibur dengan karakter-karakter yang berjiwa tapi tak berjiwanya itu. Dan yang paling membuat saya selalu mencintai film-film Quentin Tarantino adalah dialog yang tak ada bandingannya. Anda bisa menyaksikan percakapan filosofis antara John Travolta dan Samuel L. Jackson di sana sebelum membunuh sekelompok orang.
Quentin Tarantino dengan scriptnya yang liar, dialog yang mampu mengeluarkan sifat karakter-karakter dengan natural, adegan-adegan kekerasan yang mengerikan, juga diselipkan humor, duh bagi saya Tarantino selalu berhasil membuat film gangster.
Chungking Express (1994)
Salah satu karya terbaik Wong Kar Wai yang membuatnya mendapat pengakuan di dunia internasional. Tentang dua kisah cinta yang berpotongan di kota yang ramai. Sutradara asal Hongkong ini menggunakan warna dan komposisi yang berani dan ekspresif. Seperti yang biasa dia lakukan pada film-filmnya yang lain, dia selalu menemukan kecantikan di antara rasa sakit, kesepian di antara ramainya sebuah kota.
Jika Anda menyukai kisah cinta dengan alur dan karakter-karakter yang ‘tidak biasa’ juga mencintai keindahan sinematik dalam menonton, jangan lewatkan Chungking Express.
The Matrix (1999)
Wachowskis menggabungkan permainan senjata, anime punk cyber dan teks filosofis untuk menciptakan jenis film Hollywood yang sama sekali berbeda. Di luar orisinalitas dan pengaruhnya, “The Matrix” adalah film action yang sangat menarik. Salah satu kuncinya adalah skenario yang hampir sempurna yang tidak mengurangi kompleksitas dunia science fiction. Jadi kalau Anda belum menonton The Matrix, Anda harus melakukannya 🙂
Bottle of Rocket
Film debut dari sutradara Wes Anderson ini menceritakan tentang sahabat yang melakukan perjalanan untuk melakukan proyek perampokan yang diidam-idamkan oleh salah satu karakter bernama Dignan yang diperankan oleh Owen Wilson. Film yang menghibur, saya sangat menyukai karakter-karakter dalam film ini yang sebenarnya polos lebih dari yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri. Sebuah film tentang pertemanan yang tidak dipaksakan.
Dan tentunya masih banyak lagi film-film tahun 90an yang berhak disebut sebagai film-film terbaik, seperti: Fargo, Fight Club, Saving Private Ryan, Boy Don’t Cry, The Shawshank Redemption, True Romance, The Truman Show, The Usual Suspects, The Virgin Suicides, Goodfellas. Lalu apa film favorit 90 Anda?
Film sekarang banyak yg ngandalin efek visual sehingga lupa membuat cerita yg menarik
LikeLiked by 1 person
Setuju Bara, padahal soul dari film itu scriptnya, karena kebanyakan ngandelin teknologi, jadi lupa sama scriptnya sendiri 🙂
LikeLike
Baru2 ini aku nnton transformers, well mereka cuma ngandalin ledakan disana sini, pertarungan antar robot yang sama kayak film2 sebelumnya. Jalan ceritanya gda yg wah. Padahal transformers berpotensi jadi film bagus jika mereka lebih fokus pada scriptnya.
LikeLiked by 1 person
@nugibara Kekurangan film-film franchise seringan kayak gitu, ngejar target dan udah merasa punya fanbase pasti dapet rating yang bagus, jadi nggak perlu ngejar script lagi. Yang paling parah adalah Fantastic Four (2015) Miles Teller yang main, the film just didn’t work at all.
LikeLike
Yey.. Pulp Fiction masuk.
Saya sampai 3 kali nonton ini, baru mulai memahami. Liar betul.
LikeLiked by 1 person
Yey!! 🙂
LikeLike