Pernah nggak sih saat menonton atau membaca suatu cerita, kita mengerutkan dahi dan berpikir kok sepertinya ada yang hilang, atau kok sepertinya ada yang nggak masuk akal ya? Bisa jadi, itu artinya Anda menemukan sebuah plot holes atau lubang plot di cerita tersebut.
Secara definisi, plot holes adalah elemen yang hilang atau kesalahan yang jelas dalam alur cerita yang menghilangkan kelogisan dan integritas plot. Contoh plot holes meliputi:
- Peristiwa tidak logis. Contoh: Para penjahat super yang mudah sekali dikalahkan.
- Kontradiksi. Contoh: Seorang ibu yang sangat penyayang di satu adegan, tapi tiba-tiba di adegan berikutnya menjadi sangat kejam.
- Menurunkan garis plot atau karakter. Contoh: Seorang karakter pendukung pergi mencari sesuatu, meninggalkan karakter utama, lalu kita tidak pernah mendengar lagi tentang dia.
- Perubahan karakter atau setting yang tidak dapat dijelaskan. Contoh: Seorang karakter memulai hari mereka di sebuah kota, tapi tiba-tiba berada di sebuah pedesaan di siang hari.
- Kesalahan yang continue. Contoh: seorang karakter dikatakan memiliki mata cokelat dalam suatu adegan tapi di adegan lain tiba-tiba berwarna hitam.
Pada akhirnya, setiap elemen yang membuat pembaca menggaruk kepala bisa dianggap sebagai plot holes, meski tidak tercantum di atas. Tapi jangan khawatir, ada caranya lho untuk meminimalisir plot holes dalam novel Anda, simak yang berikut:
- Minimalkan kebetulan-kebetulan.
- Carilah solusi yang tak terduga untuk masalah dalam novel Anda, tapi harus tetap masuk akal.
- Apakah Anda sudah menjawab semua pertanyaan-pertanyaan besar dalam novel Anda?
- Apakah Anda sudah menjawab semua pertanyaan kecil dalam novel Anda?
- Pertanyaan besar adalah hal-hal seperti siapa yang melakukan pembunuhan di cerita kriminal (thriller). Pertanyaan kecil adalah seperti apakah karakter-karakter pendukung menemukan cara untuk menebus dirinya.
Gunakan transisi untuk menghindari lompatan waktu, termasuk petunjuk tentang lewatnya hari, atau musim, atau bulan dan tahun.
- Pastikan bahwa segala sesuatu terjadi dalam urutan logis waktu, kecuali kalau novel atau cerita Anda bergenre di luar narasi umum.
- Apakah semua karakter Anda berperilaku sesuai dengan kepribadian mereka? Jika tidak, itu alasan yang baik untuk mengistirahatkan mereka sebagai karakter.
- Periksa semua detail kecil, sehingga ada konsistensi dalam informasi yang diberikan tentang karakter-karakter Anda.
- Cerita yang kuat adalah ketika kekuatan karakter dikembangkan, dan membawa mereka menjadi solusi atau mencari solusi, untuk masalah-masalah yang terjadi sepanjang cerita.
Untuk membantu Anda merencanakan plot novel Anda, baca juga 4 Cara Merencanakan Plot Novel Dengan Baik.
Selamat Menulis Writers π
Owh… istilahnya “plot hole”. Aku sering nemu kasus seperti ini Mba. Terlepas plot hole yang tidak disadari penulisnya atau bahkan memang sengaja diciptakan plot hole dalam novelnya.
LikeLiked by 1 person
Iya Yud, namanya plot hole. Pada akhirnya fiksi adalah fiksi, plot hole dalam cerita kadang sulit dihindari, kadang juga masih bisa diterima oleh pembaca pada genre-genre seperti fantasi, horor, science fiction, dll, tapi sebisa mungkin diminimalisir tentu akan lebih memuaskan pembaca.
LikeLike
Baik. Thanks Mba untuk istilah barunya, terminologiku tambah satu. π
LikeLiked by 1 person
Sama-sama Yudha π
LikeLike
Sangat bermanfaat sekali, Mba.
Izin share di blogku, ya.
Terima kasih sebelumnya.
Salam literasi. π
LikeLike
Silakan, terima kasih juga. Salam literasi π
LikeLike