Postingan ini memang bisa dianggap agak bias hehe…mengingat bahwa penulisnya adalah orang yang menulis bagian ini, tetapi bukan berarti postingan ini tidak jujur . Berteman dengan penulis adalah salah satu hal yang berharga yang dapat Anda lakukan loh. Eit….jangan protes dulu, coba lihat beberapa alasan berikut mengapa Anda harus berteman dengan penulis, tapi harap diperhatikan juga ya, bahwa postingan ini bukan berarti mengeneralisasi atau juga menutup kemungkinan tak terbatas lainnya dalam memiliki teman seorang penulis, tetapi lewat tulisan ini setidaknya Anda akan mendapatkan ide:
1. Obrolan tidak akan pernah membosankan
Para penulis cenderung menjaga percakapan bergulir menarik. Bagi banyak penulis, menggunakan kemampuan linguistik adalah suatu spontanitas, kata-kata unik dan menarik atau kata yang jarang tapi lucu dapat keluar dari mulut mereka tanpa perlu banyak berpikir. Pernah saya sedang mengobrol dengan teman sambil membaca bagian awal novel saya: sepucuk pistol. Dia spontan berkata: “OH jadi pistol itu sepucuk? Baru tahu gw.” See?…kami penulis ahlinya kata-kata 😉 . Itu juga berarti mengobrol dengan kami tidak akan pernah membosankan dan Anda bisa memperluas kosakata Anda.
2. Memiliki perspektif yang menarik
Penulis memiliki cara tersendiri dalam melihat sesuatu. Mereka cenderung melihat kehidupan dan peristiwa-peristiwa sebagai sebuah cerita, jadi mereka biasanya dapat mengambil sesuatu yang buruk dan membuatnya menjadi sesuatu yang menarik. Misalnya, secangkir kopi tumpah di baju Anda mungkin akan membuat hari Anda buruk, tetapi bagi mereka, itu kesempatan untuk menjadi sebuah cerita, tapi bukan dalam arti mereka tidak bersimpati pada musibah teman ya guys.
3. Anda akan terus belajar
Penulis sejati suka sekali belajar tentang apa saja dan segala sesuatu karena hal itu membantu mereka untuk menulis lebih baik. Anda akan sering belajar tentang fakta-fakta unik yang mereka riset untuk buku terbaru. Contohnya: Saya tahu bahwa Presiden Soekarno makan sate sendirian di pinggir got setelah dipilih dalam rapat sebagai presiden. Saya tidak perlu jadi sejarawan untuk mengetahuinya, cukup jadi penulis saja kok.
4. Berkomunikasi lebih mudah
Penulis tahu persis apa yang ingin mereka katakan dan bagaimana melakukannya, sehingga Anda tidak perlu memohon agar mereka mengatakan perasaan mereka. Penulis juga terbiasa dengan kritik dan penolakan sehingga memiliki percakapan yang terbuka dengan Anda tentang mengapa Anda marah terhadapnya tidaklah sulit, mereka cukup tenang menghadapi pembicaraan sesulit apa pun. (Yah, seringnya sih begitu 😉 ).
5. Memiliki mesin menulis pribadi
Meskipun Anda tidak lagi berada di sekolah, tapi banyak pekerjaan dan juga hal-hal seputar pribadi yang membuat Anda membutuhkan tulisan, atau editan. Saya sering diminta tolong menulis kutipan, menulis status, sampai menulis tugas akhir —kalau yang ini dibayar sih 😉 dan juga memperbaiki kalimat teman-teman. Kepada teman yang baik, dengan senang hati saya melakukannya.
Jadi mau temenan sama penulis? 😉