Menghindari Klise dalam Opening Novel

Opening adalah pintu bagi novel Anda, pintu agar para pembaca dapat masuk ke dunia yang Anda bangun. Jadi penting untuk membuat adegan di opening novel yang tidak klise. Seperti apakah adegan pembuka yang klise? Berikut adalah beberapa klise di mana penulis sering terjebak di dalamnya:

1.    Karakter atau tokoh bangun di pagi hari dan bergerak menuju kegiatan sehari-harinya. Sering membaca adegan yang seperti ini di opening? Ya, klise banget kan?

2.    Memulai novel dengan adegan yang super tegang kelihatannya bukan klise dan seharusnya berhasil sebagai opening. Tapi faktanya tidak sama sekali. Mengapa? Karena pembaca Anda belum mengenali karakter Anda sehingga mereka belum terlalu peduli terhadap apa yang dialami oleh karakter. Jika Anda ingin menulis sesuatu yang umum atau yang ekstrim, biarkan pembaca peduli terlebih dahulu terhadap karakter Anda. Apabila karakter masih asing bagi pembaca, maka ketegangan adegan tidak akan memiliki efek emosional pada pembaca seperti yang diinginkan penulis.

3.    Untuk novel crime, misteri atau thriller, menemukan jasad atau adegan malam yang gelap disertai badai atau hujan lebat sangatlah umum, jadi jangan gunakan adegan tersebut di opening Anda.

4.    Adegan dengan deskripsi fisik karakter. Ini bukanlah cara terbaik untuk membuat pembaca mengetahui karakter Anda tapi adalah alat paling populer yang digunakan oleh banyak orang, terutama para penulis baru.
Memberitahu pembaca seperti apa tokoh-tokoh novel Anda dalam opening tidak masalah jika dia memiliki kulit biru pucat berasal dari luar angkasa atau jika dia adalah seorang pahlawan perang tanpa dua kaki. Jika mereka tidak unik dan terlalu spesial secara fisik, maka hindari lebih baik. Pembaca Anda perlu melihat bagian dalam karakter atau jiwa mereka terlebih dahulu bukan bagian luar atau fisik dari karakter Anda. Tapi tentu saja kita tetap perlu melihat jiwa dan sifat Si Alien biru dan pahlawan perang tadi di adegan-adegan selanjutnya.

5.    Memperkenalkan terlalu banyak karakter sekaligus, terutama jika mereka memiliki nama yang hampir sama dan tidak ada kalimat yang membedakan tentang diri mereka. Jika karakter Anda tidak memiliki ciri-ciri yang membedakannya satu sama lain (saya berbicara tentang ciri sifat, karakter, bukan fisik), maka Anda perlu mengatasi hal tersebut.

Penulis Joyce Carol Oates mengatakan: kalimat pertama tidak dapat ditulis sebelum kalimat terakhir ditulis. Dia ada benarnya, karena ketika saya selesai menuliskan kalimat terakhir, saya pasti tidak puas dengan opening lines saya 😉 Jadi bukan pekerjaan mudah, tapi tidak juga mustahil.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s