Pagelaran Oscar yang ke 89 akan diselenggarakan sebentar lagi. Saya yakin Anda sudah mempunyai jagoan masing-masing. Film tentunya tidak sempurna tanpa score atau musik soundtrack. Musik tidak hanya sekedar memberikan dimensi tambahan pada film, melainkan juga mampu menambah kecepatan detak jantung kita saat menonton, dan juga memberikan nilai artistik saat tidak ada dialog. Sehingga kita diberikan ruang untuk menyelami narasi dan juga tenggelam di dalamnya.
Dalam menulis, bagi saya, kesendirian adalah harga mati. Ketika saya mulai menulis itu artinya saya akan memasang headphone dan meninggalkan dunia berisik dan penuh gangguan di luar sana, untuk masuk ke dalam tulisan, tempat bagi diri saya sendiri. Bagi Anda yang merasa bahwa musik adalah bagian yang tidak pernah lepas dari keseharian terutama dalam kegiatan menulis, dan Anda juga hobi nonton film, ini adalah 5 score film yang wajib Anda dengarkan ketika menulis:
1. Film Score ‘Nocturnal Animals’ oleh Abel Korzeniowski.
Saya kecewa ketika score film ini tidak masuk nominasi Oscar tahun 2017 ini. Abel Korzeniowski seharusnya mendapatkan kehormatan nominasi dari karyanya. Abel mampu mengintepretasikan romantisme dalam thriller. Ketika Anda menonton Nocturnal Animals kemudian mendengar alunan musiknya, seolah ada sesuatu yang gelap yang mengikuti Anda. Gelap, sedih, tapi juga romantis dan emosional. Anda dapat merasakan aliran darah Anda menderas dengan narasi musik Abel Korzeniowski di Nocturnal Animals.
2. Film Score ‘La La Land’ oleh Justin Hurwitz.
Para pecinta musik jazz, Anda pasti mendukung Justin Hurwitz untuk Oscar tahun ini. Menurut saya Justin berhasil membuat melodi yang kaya dan indah. Saya paling menyukai Planetarium di antara semua score dalam La La Land. Planetarium adalah sebuah perayaan tentang cinta, impian, dan keajaiban yang bergabung menjadi satu. Sebuah musik yang mengintepretasikan perasaan jatuh cinta, ketika hanya tinggal Anda dan kekasih Anda di dunia ini, melupakan semua realita yang ada. Tentang dongeng cinta, seolah-olah musiknya membuat kita berteriak: “Tolong jangan rusak kisah cinta mereka. Tolong!” 😉 It’s perfection!.
3. Film Score ‘The Social Network’ oleh Trent Reznor dan Atticus Ross.
Meskipun tidak terlalu ngefans dengan filmnya, tapi saya mencintai score film ini. Trent Reznor dan Atticuss Ross pantas mendapatkan Oscar untuk Best Original Score tahun 2010. Ada keindahan sejati dalam setiap musik di The Social Network, setiap tracknya mengintepretasikan rasa takut, keresahan yang menyiksa karena Trent memasukkan bunyi mendengung, menggaruk-garuk ke dalam musiknya. Memiliki mood yang gelap dan drama meski musiknya terdengar keren dan elektronik. Saya pikir Trent dan Atticus mampu menegintepretasikan keserakahan, dan pengkhianatan yang ada dalam The Social Network.
4. Film Score ‘Atonement’ oleh Dario Marianelli.
Di awal film, Anda akan mendengarkan suara mesin ketik lalu disusul oleh musik. Dario Marianelli menjadikan suara mesin ketik tersebut sebagai bagian dari perkusi, itu benar-benar jenius. Dario memasukkan kunci dari alur Atonement yaitu profesi karakter Briony yang sebagai penulis. Setiap trek score film ini memiliki dramanya sendiri. Begitu merepresentasikan ceritanya. Meskipun nada-nada yang kita dengar begitu lembut tapi Dario mampu membawa kita semua masuk ke dalam sebuah elegi. Dukacita, drama, tragis dan romantisme.
5. Film Score ‘Passenger’ oleh Thomas Newman.
Sang langganan nominasi untuk Best Original Score, Thomas Newman, kali ini menyusun musik untuk film Passenger. Meski film ini tidak mampu mempesona para kritikus, tapi Thomas berhasil membawa kita menuju sebuah dunia baru. Hal yang wajib diberikan oleh semua penulis science fiction. Sedetik Anda mendengar ketukan musiknya, saat itu juga Thomas membawa kita ke angkasa untuk menjelajah semesta dengan misteri dalam plotnya.