Apa ada yang ingat adegan hujan-hujanan di film The Notebook waktu Rachel McAdams berteriak: “It wasn’t over for me!” Atau pertanyaan ikonik, “Is it still raining? I hadn’t noticed.” dari film Four Weddings and a funeral. Selalu ada alasan mengapa dalam banyak film kita menyaksikan adegan hujan.
Kita harus akui hujan yang turun, menderas, membuat alur lebih dramatis, lebih romantis, lebih puitis, magis, dan pokoknya adegan hujan bisa membuat sebuah adegan jadi benar-benar sempurna. Tidak percaya? Coba ingat-ingat film-film dengan adegan hujan tak terlupakan di bawah ini:
Singin’ in the Rain (1952)
Menurut saya, ini adalah film dengan adegan hujan paling terkenal sepanjang zaman. Ketika melihat Gene Kelly menyanyi dan menarikan lagu Singing In the Rain, saya yakin Anda juga pasti ingin sekali ikutan menari. Singin’ In the Rain merupakan film yang menyenangkan, entah mengapa Anda dapat merasakan kegembiraan menontonnya. Bagaimana tidak jika lirik lagunya semenyenangkan ini: Come on with the rain, I’ve a smile on my face. I’ll walk down the lane with a happy refrain
And singin’ just singin’ in the rain…
Adegan Gene Kelly saat melompat ke tiang lampu adalah yang terbaik! Atau saat Gene Kelly diperhatikan polisi saat dia sedang main air seperti anak-anak. Bagaimana menurut Anda?
The Shawshank Redemption (1994)
The Shawshank Redemption adalah salah satu film Tim Robbins yang saya sukai selain Mystic River. Andy Dufresne yang diperankan Tim Robbins harus dihukum di balik jeruji penjara selama 20 tahun untuk pembunuhan yang tidak pernah dilakukannya.
Setelah merencanakan pelarian dirinya, merangkak melalui sistem pembuangan di penjara, Andy keluar dari kurungannya menuju ke kebebasan. Di luar Andy disambut oleh hujan badai, adegan hujan di The Shawshank Redemption adalah metafora yang hebat dan tak ada yang lebih sempurna dari ini.
Andy tertawa lepas, seolah-olah hujan telah menyegarkan dan menghapus kenangan pahit 20 tahun terakhir hidupnya. Dan itu membuat kita tersentuh, sedih dan bahagia pada saat bersamaan. Begitulah kekuatan hujan yang dapat dimiliki sebuah film.
Rush (2013)
Film Rush diadaptasi dari kisah nyata persaingan sejati antara pembalap James Hunt dan Niki Lauda dengan setting selama Grand Prix 1976 Nurburgring.
Salah satu adegan paling penting dalam film besutan Ron Howard ini adalah hujan lebat yang membuat trek sangat berbahaya dan mematikan. Niki Lauda yang kembali setelah mengalami kecelakaan harus menghadapi balapan final di trek yang basah kuyup di Jepang.
Adegan hujan tersebut difilmkan dengan teknis yang luar biasa sehingga kita dapat merasakan ketegangan, ketakutan dan kengerian akan bahaya yang dihadapi para olahragawan di kehidupan nyata. Ron Howard sendiri mengatakan, “A fascinating challenge.…and in making it, it is terrifying because it was dangerous.”
Pride and Prejudice (2005)
Cukup sulit bagi saya untuk memilih film drama dengan adegan hujan yang romantis dan menyentuh karena memang ada beberapa yang benar-benar tak terlupakan. Seperti Four Weddings and a Funeral, The Notebook, misalnya.
Namun menurut saya tidak ada yang bisa menandingi adegan klasik dari film adaptasi novel Jane Austen, Pride and Prejudice. Perdebatan sengit antara Mr. Darcy dan Miss Elizabeth Bennet berada di tengah-tengah hujan deras. Lamaran Darcy yang ditolak oleh Elizabeth meninggalkan rasa sayang pada penonton.
Apalagi kalimat terakhir Darcy yang gentleman banget: “Forgive me Madam for taking up so much of your time,” menjadikan adegan ini dramatis, berkesan tapi tidak berlebihan. Dan meski itu merupakan penolakan tapi tetap romantis. Pasti ini karena hujannya 😉
Seven Samurai (1954)
Salah satu pertempuran paling mendebarkan yang pernah difilmkan adalah film besutan Akira Kurosawa Seven Samurai. Ketika para penduduk desa bergabung dengan para samurai untuk menolong mempertahankan rumah mereka dari bandit.
Adegan memperlihatkan penembakan di tengah hujan badai yang berlumpur. Adegan hujan tersebut menambah malapetaka yang dashyat dan memberikan kekuasaan lebih saat darah mengalir ke genangan air. Klasik dan tak terlupakan.