“‘Apakah yang kautangkap dari swara hujan, dari daun-daun bugenvil basah yang teratur mengetuk jendela? Apakah yang kautangkap dari bau tanah, dari ricik air yang turun di selokan’
Ia membayangkan hubungan gaib antara tanah dan hujan, membayangkan rahasia daun basah serta ketukan yang berulang.
“‘Tak ada. Kecuali bayang-bayangmu sendiri yang di balik pintu memimpikan bisik yang membersit dari titik air menggelincir dari daun dekat jendela itu. Atau memimpikan semacam suku kata yang akan mengantarmu tidur.’”
Itu adalah penggalan puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan dalam Komposisi, 1 dalam kumpulan puisi Hujan Bulan Juni. Hujan, saya rasa adalah salah satu fenomena alam yang selalu muncul ke dalam segala bentuk seni dan kreatifitas. Mungkin karena derai hujannya. Bau manis yang membawa air membersihkan dunia. Angin besar yang meniup-niup, membuat daun-daun bergoyang-goyang, jalanan basah, jendela yang berkabut, ada keindahan di hari yang mungkin paling buruk.
Karena hampir setiap hari hujan belakangan ini, saya mengumpulkan alasan mengapa kita begitu mencintai hujan:
Mendengar tetesan hujan mengetuk jendela
Saya menyukai duduk di dekat jendela atau berdiri menatap jendela dan mendengarkan hujan, semua itu terasa sangat puitis. Apalagi jika Anda mempunyai sebuah buku bagus dan secangkir kopi, teh, atau cokelat panas. Atau sambil mendengar lagu lama di bawah tahun 90 an. Sebuah perasaan nostalgia yang menyenangkan.
Maraton Series Sherlock, Game of Thrones, You name it…
Tak ada hari yang sempurna selain menonton maraton drama series favorit dengan selimut, secangkir teh, cokelat atau kopi panas, cuaca yang sejuk dan suara hujan di luar.
Memasak dan memanggang sesuatu yang enak
Hujan turun memang enak sekali kalau diisi dengan ngemil. Memasak di cuaca dingin, bisa menghangatkan suasana. Semangkuk sup hangat, kue dengan gula (guilty ^^), sepiring pisang goreng atau tahu goreng, dengan teh hangat….Ummmm…yummy!
Merasa lebih terinspirasi
Hari-hari yang muram dan kelabu biasanya adalah hari terbaik saya untuk menulis. Hujan adalah salah satu hal yang magis yang membuat kita lebih kreatif. Mungkin kreativitas secara langsung berhubungan dengan cuaca. Cuaca cerah: kering, haus, artinya kering secara kreatif? Atau hujan: basah, deras, ide yang menderas? Mungkin saja ya (“,)
Jika Anda merasa sedih, romantis, atau emosional secara umum, hujan adalah penyempurnanya.
Tidak percaya? Selalu ada alasan mengapa klimaks adegan dalam film selalu di tengah hujan ya kan? Contohnya adegan hujan dalam film Pride and Prejudice….ohh…so helplessly romantic.

Pride and Prejudice
Aroma Hujan
Setelah hujan, mungkin di beberapa lokasi kita masih bisa melihat pelangi yang cantik, tapi kalau pun tidak, kita masih bisa mencium aroma kesegaran renyah yang bumi miliki setelah hujan. Begitu menyegarkan dan menenangkan.
Kebahagiaan yang tak masuk akal
Entah mengapa, ketika saya bangun di pagi buta dan mendengar derai hujan di jendela, saya merasakan kebahagiaan yang masuk akal. Apakah Anda juga begitu?.