Hi Movie Lovers, buat Anda yang suka film perang dengan berbagai adegan yang seru dan dramatis, berikut ini adalah film-film perang yang tidak boleh Anda dilewatkan. Sudahkah Anda menontonnya?
1.War Horse
Film besutan Steven Spielberg ini akan menarik emosi para pecinta film. Film ini berfokus pada Joey, seekor kuda yang sejak awal telah diperebutkan. Joey pindah dari majikan yang satu ke majikan yang lain, dari tangan tentara Inggris menuju tangan tentara Jerman. Joey berada di garis depan pertempuran perang dunia I dan bisa dibilang dibawa menuju petualangan yang luar biasa. Film yang diangkat dari novel karya Michael Morpurgo dengan judul yang sama ini menyatakan bahwa semua perang adalah neraka, bahkan bagi para kuda.
War horse adalah film yang berani, semua adegannya digarap dengan luar biasa. Karakter-karakternya dimainkan oleh aktor-aktor yang tidak diragukan lagi sebut saja Jeremy Irvine, Emily Watson, Benedict Cumberbatch, Tom Hiddlestone dan sederet nama lainnya. Pesannya sangat universal, tapi menyentuh, tentang kengerian perang, di mana manusia dan hewan pun menderita dan tewas. Setelah Anda menonton film ini, mungkin Anda akan mempertimbangkan untuk memelihara kuda? (“,)
2.Saving Private Ryan
Saving Private Ryan adalah film Steven Spielberg yang mungkin tidak akan pernah dilupakan. Cerita tentang kelompok kecil yang mencari Private James Ryan yang diperankan oleh Matt Damon, di mana tiga saudara laki-lakinya telah terbunuh dalam perang. Ibunya tidak akan menerima telegram kematian lagi untuk menambah koleksinya. Tapi delapan orang dengan misi agar Ryan kembali dengan selamat, pun memiliki orang tua dan keluarga, jadi Ryan haruslah seorang yang berharga. Sehingga saat anak buahnya tewas tertembak dalam pencarian Private Ryan, Kapten John Miller yang diperankan oleh Tom Hanks berkata: “This Ryan better be worth it. He’d better go home and cure some disease or invent a longer lasting light bulb or something.”
Film ini memperlihatkan kerapuhan manusia saat menghadapi kengerian perang. Kita menyaksikan tentara menangis, menjerit kesakitan, berdoa, juga perasaan yang marah terhadap musuh dan pengampunan yang aneh terhadap mereka.
Steven Spielberg menolak membuat karakter ‘rambo’ dan juga karakter badut atau lucu. Mereka hanyalah manusia biasa, kakak, adik, anak, suami, mungkin tetangga kita yang dipaksa besar untuk bertempur. Adegan perang dalam film ini sangat realistis sampai-sampai Departemen Veteran Amerika memberikan nomor hotline gratis bagi para veteran dan keluarganya jika mereka merasa gelisah atau terguncang dengan perang yang ada di layar. Menonton Saving Private Ryan adalah pengalaman yang kuat. Saya yakin Anda akan menangis dibuatnya.
3.Letters from Iwo Jima
Bagi saya, sulit untuk bersimpati pada tentara Jepang, setelah penderitaan yang Indonesia alami selama masa pemerintahan militernya. Tapi film ini memberikan sudut pandang dari sisi Jepang, bagaimana mereka disapu bersih oleh tentara Amerika.
Sutradara Clint Eastwood memberikan sentuhan kemanusiaan yang sama bagi pihak musuh sekalipun. Karakter utama yang sangat tidak heroik yang mencoba kabur dan menyerah, membuat kita mengerti bahwa perang tidak menawarkan heroisme dalam sekejap mata.
Clint Eastwood tidak hanya memberikan gambaran kepada penonton bagaimana Jepang dapat bertahan di dalam gua demi mempertahankan Iwo Jima, melainkan juga memberi detail bagaimana mereka selalu menulis surat ke rumah, meski itu hal yang sia-sia. Letters from Iwo Jima memberikan sudut pandang manusia terhadap perang. Tak peduli sisi mana yang kita bela, pertumpahan darah akan menjadi tragedi yang seharusnya tidak ada lagi di bumi ini.
4.The Last Samurai
The Last Samurai bercerita tentang Nathan Algren yang ditugaskan untuk melatih dan menjadi penasehat kekaisaran Jepang untuk penggunaan senapan dan persenjataan perang Barat. Hal ini terjadi setelah restorasi Meiji saat Jepang mulai membuka diri terhadap dunia luar. Namun konflik terjadi antara pihak pemerintah dan para Samurai yang menolak kehadiran Barat.
Saya mencintai karakter-karakter dalam film ini, terutama Nathan Algren yang diperankan sempurna oleh Tom Cruise. Nathan adalah pribadi yang hancur jiwanya. Hidup tanpa melihat kesempatan akan penebusan atas segala kejahatannya di masa lalu. Ketika Nathan tertangkap kelompok Samurai yang dipimpin oleh Katsumoto (Ken Watanabe), kita dapat melihat Nathan sebenarnya ingin mati. Tapi Katsumoto melarang bawahannya untuk membunuh Nathan, malahan dia menjadi tahanan dan diperlakukan baik.
Dari situlah, Nathan Algren melihat bagaimana Samurai hidup. Sesuatu yang hilang dalam diri Nathan, dia temukan dalam diri para Samurai. “From the moment they awake, they devote themselves to the perfection of whatever they pursue. I have never seen such a discipline,” adalah penggalan monolog dalam batin Nathan saat memperhatikan para Samurai.
Film ini adalah tentang akhir masa kejayaan Samurai selama ratusan tahun yang harus tunduk dengan mesin-mesin keluaran pabrik. Sangat sentimental dan indah, kalau saya bisa simpulkan.
5. Braveheart
Sebuah film epik tentang pemimpin pemberontak William Wallace dan perjuangannya untuk kemerdekaan negerinya dari Raja Inggris Edward Longshanks. Film berlatar abad ke 13 di Skotlandia ini disutradarai dan diperankan sekaligus oleh Mel Gibson. Film ini menawarkan perang yang penuh pertumpahan darah dan juga pidato yang menarik.
Kisah William Wallace di film ini sebenarnya lebih kepada mitos dibandingkan fakta. Penulis naskahnya Randall Wallace menulis banyak ketidakakuratan sejarah. Mulai dari tahun saat Alexander ke III wafat seharusnya tahun 1286, tetapi di awal film Braveheart ditulis 1280. Belum lagi saat William Wallace mempunyai affair dengan putri Isabelle yang pada saat itu seharusnya masih berusia 9 tahun dan tinggal di Perancis, jadi itu sangat tidak mungkin.
Meski secara penulisan, Randall Wallace tidak memenuhi syarat riset yang baik, namun tidak bisa disangkal bahwa Mel Gibson mampu menyutradarai ribuan ekstras, spesial efek, dan menciptakan dunia baru yang menegangkan, menyentuh sehingga dia diganjar tak tanggung-tanggung lima piala Oscar. Oh iya, sekali lagi selalu ada pidato yang menarik sebelum perang dimulai 😉 jangan lewatkan itu!
6. The Immitation Game
Film ini bercerita tentang matematikawan brilian Alan Turing yang arogan dan canggung secara sosial. Saya pernah membaca biografi Alan Turing dan bagaimana kehidupan pribadinya berakhir tragis. Karena itu saya memilih menonton film ini selain juga karena Alan Turing diperankan oleh aktor favorit saya Benedict Cumberbatch.
Alan Turing jelas berbeda dari sosok Sherlock. Tapi seperti yang bisa ditebak, Benedict adalah aktor yang tanpa cela. Terdapat flashback di film ini, di mana itu mengungkapkan latar belakang Alan yang juga membuka plot, menarik penonton masuk ke dalam sisi Alan sebagai karakter central yang melalui masa remaja yang kejam.
Di mana perangnya? Film ini berlatar perang dunia ke dua. Tapi para karakternya tidak terlibat dalam perang secara fisik. Alan Turing terlibat untuk membuat mesin untuk memecahkan kode enigma tentara Nazi bersama dengan beberapa orang terpilih. Pada akhirnya Alan dan tim mampu memecahkan kode Nazi, tapi semua jasanya harus ditutup rapat selama 50 tahun demi keamanan dan kepentingan negara.
The Imitation Game adalah tentang kerapuhan dan kesendirian sosok Alan Turing. Dia seharusnya menerima banyak medali, penghargaan nobel, dan seluruh dunia berhutang terima kasih padanya, bukan hanya karena mesinnya membuat perang dunia ke dua berakhir tapi juga, karena penemuannya kita dapat mengakses semua informasi dari seluruh dunia hanya dengan mengklik mouse. Namun dunia ini meninggalkannya sendirian.
7. Atonement
Atonement diangkat dari novel bestseller karya Ian McEwan berkisah tentang kehidupan keluarga Tallis. Cecilia Tallis adalah anak perempuan tertua dalam keluarga itu, sementara Robbie Turner adalah seorang anak pelayan yang pandai, lulusan Oxford. Meski berasal dari kelas sosial yang berbeda mereka saling tertarik satu sama lain.
Film ini bercerita tentang tragedi dan kehilangan, semata-mata karena kecemburuan dan kesalahpahaman. Briony Tallis salah paham dan dibutakan oleh kecemburuan terhadap Robbie Turner yang diperankan oleh James McAvoy. Cecilia Tallis (Keira Knightley), kakak Briony membuka pakaiannya untuk masuk ke dalam air mancur di halaman rumah mereka yang luas di depan Robbie. Briony berpikir Robbie memperlakukan Cecilia dengan tidak benar. Briony yang menyimpan rasa suka terhadap Robbie, berkata bohong dan menyebabkan rusaknya kebahagiaan Robbie, Cecilia bahkan dirinya sendiri.
Film ini adalah kisah cinta dengan sentuhan perang. Struktur plot dari novel dan film yang disutradari oleh Joe Wright ini mampu mempesona di setiap momennya tapi tidak berbelas kasihan. Meski ada ketidakakuratan sejarah, film ini disambut dengan sangat baik bahkan oleh para kritikus, mendapatkan tujuh nominasi Golden Globes dan memenangkan dua di antaranya termasuk Best Motion Picture Drama. Kemampuan akting Keira Knigtly, James McAvoy, Saoirse Ronan, Benedict Cumberbatch dan Vanessa Redgrave sangat memikat. Bagi Anda pecinta drama perang, Atonement mungkin bisa jadi pilihan.
Nah, bagaimana Anda sudah menonton film-film di atas?