Ditulis oleh Profesor Yohanes Surya, PhD bersama Ellen Conny dan Sylvia, novel TOFI Perburuan Bintang Sirius sarat pengetahuan sains ini menyajikan bahasa yang cerdas dan indah tapi tidak kehilangan kesederhanaan dalam menyajikan konsep fisika yang bisa diterima siapa saja.
Novel yang memakan waktu penulisan tiga tahun ini bisa dibilang adalah novel yang lengkap. Mulai dari drama percintaan ala remaja, persahabatan, persaingan, konflik keluarga, sampai kepada kisah detektif yang alurnya tak mudah ditebak tersaji di sini. Kebanyakan novel fiksi ilmiah lebih mementingkan penjabaran teknologi, sehingga sisi drama dan bahasanya lemah. Namun, novel ini mempunyai semua sisi yang sama kuat.
Sang tokoh utama Tofi, merupakan remaja cerdas, anak dari ilmuwan yang sangat terkenal. Hanya saja ia memiliki sebuah konflik batin, menjadi remaja normal tanpa embel‐embel nama besar sang ayah.
Jupiter, rival Tofi di sekolah, arogan, sombong dan senang dikelilingi oleh banyak pengikut. Sebuah analogi yang mirip dengan planet Jupiter yang mempunyai satelit terbanyak sekaligus menyandang nama planet terbesar di tata surya.
Persaingan antara Jupiter dan Tofi semakin panas karena kehadiran gadis dengan bola mata terindah sejagad raya, Miranda. Demi melepaskan kendali Jupiter di sekolah terutama pada klub sains yang dipimpin Miranda, Tofi dan teman‐temannya Rahul, William dan Billy mengikuti sebuah perlombaan Science to Generation yang menegangkan.
Science to Generation, adalah kompetisi sains berskala nasional yang di gagas oleh Profesor Yomosi, ayah Tofi. Perlombaan ini sangat seru dan diliputi oleh persaingan yang keras dan licik untuk merebut gelar juara dan uang sebesar $ 25.000. Di balik perlombaan yang penuh persaingan di antara para peserta, sebuah konspirasi misterius membayangi mereka. Konspirasi ini berhubungan dengan perburuan bintang Sirius. Sirius adalah proyek rahasia sebuah sindikat mafia ilmuwan Internasional. Yaitu sebuah super komputer yang berisi enkripsi senjata pemusnah nano yang sanggup merusak DNA sang target.
Sirius akhirnya menjadi buruan bagi para ilmuwan khususnya para sindikat mafia ilmuwan yang ingin menguasai dunia. Perburuan ini melibatkan petualangan yang sangat menegangkan dan menjadi pemicu bagi Tofi untuk mengetahui masa lalu ayahnya yang semakin misterius. Penyelidikan pun di mulai saat kejadian‐kejadian horor di penginapan peserta dimulai.
Meski novel ini panjang dan dibagi menjadi dua bagian, pembaca tidak akan bosan karena selalu ada kejutan demi kejutan di setiap babnya. Namun, petualangan sesungguhnya baru di mulai saat perlombaan Science to Generation usai. Pada bab‐bab inilah pembaca semakin tidak dapat meletakkan novel ini. Saat Tofi dan teman‐temannya saling berjuang untuk menyelamatkan diri dari sindikat mafia ilmuwan paling berbahaya di dunia, dia pun bergelut dengan pertanyaan‐pertanyaan tentang masa lalu ayahnya.
Siapa pun para pembaca, berapa pun nilai fisika pembaca di sekolah, novel Tofi Perburuan Bintang Sirius akan membuat para pembaca lupa bahwa sains adalah mata pelajaran yang menyebalkan. Jika novel ini ditulis untuk mempopulerkan sains maka itu sudah berhasil.